Liga sepak bola Indonesia sudah dimulai sekitar tahun 1930-an di Era Kolonial Belanda. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) juga mulai berdiri pada tahun 1993 di Yogyakarta. Melihat ditahun 2020 ini PSSI sudah cukup tua dan mempunyai banyak pengalaman.
Membahas persoalan sepak bola tidak melulu kita di suguhkan akan gol cantik ataupun strategi permainan jitu dari pelatih. Di balik itu ada permainan yang dijalankan tidak adil dan hanya segelintir orang atau kelompok yang memainkannya, mereka disebut mafia sepak bola.
Indonesia kini mulai di cemari kasus mafia sepak bola dan itu mulai tercium sejak tahun 2018. Kasus tersebut terjadi di Liga 2, peristiwanya berupa sogok-menyogok hingga terjadi pengaturan skor.
Miris-nya salah satu dari orang yang disebut mafia tersebut ialah mantan komisi disiplin PSSI atau biasa disebut Mbah Putih. Mbah Putih terbukti menerima suap dan divonis 16 bulan dipenjara. Jika hal ini terus terjadi bisa saja PSSI kembali dibekukan seperti ditahun 2015.
Sebagai penggemar sepak bola pastinya sangat mengharapkan agar sepak bola di Indonesia bisa berjalan lebih baik. Perlu kira-nya pemerintah membuat sebuah aturan yang bisa memberikan sanksi kepada mereka yang terlibat dalam pengaturan skor atau apapun itu yang dapat merugikan sepak bola Indonesia.
Kehadiran mafia sepak bola membuat euforia sepak bola menjadi tidak bersemangat. Anggap saja kita seperti sudah mengetahui bagaimana hasil dari pertandingan sepak bola itu sehingga muncul rasa percuma menonton dengan serius, percuma membeli tiket mahal, percuma meluangkan waktu untuk sepak bola.
Tidak sampai disitu saja, kehadiran sosok mafia sepak bola juga bisa mempengaruhi bibit bibit muda pesepakbola Indonesia. Karir mereka pastinya akan berdampak negatif jika ditempat mereka bermain sepakbola tidak menerapkan fair play.
Lantas kapan sepak bola kita bisa merdeka ? Melihat mafia sepakbola yang terbukti salah hanya divonis 16 bulan penjara, sepertinya tidak sebanding dengan perlakuan mereka yang sangat bisa merugikan sepak bola Indonesia.
1 Komentar