Readtimes.id– Di tengah gempuran pandemi yang tak kunjung berlalu, hadir aksi solidaritas virtual yang memberi harapan.
Wargabantuwarga.com adalah sebuah situs yang diinisiasi oleh sejumlah relawan dari perusahaan, yayasan nirlaba, komunitas maupun perseorangan untuk memberikan bantuan pada masyarakat seputar akses dan pertolongan kesehatan.
Seperti yang diketahui, informasi seputar akses dan bantuan kesehatan selama ini masih tersebar di berbagai situs, artikel, sosial media dan broadcast pesan di komunitas.
Hal ini cenderung membuat masyarakat kebingungan dan sulit mendapat informasi yang valid dan dapat segera meringankan beban masyarakat.
Seperti yang dikutip dari siaran pers, tugas relawan ini mengintegrasikan berbagai informasi krusial mengenai akses dan fasilitas kesehatan dari berbagai saluran dan media di satu database wargabantuwarga.com untuk mempermudah akses informasi.
Di situs ini masyarakat bisa mendapat berbagai macam informasi, seperti jumlah tempat tidur yang tersedia di rumah sakit, ketersediaan oksigen, ambulance, ketersediaan obat di daerah tertentu hingga panduan kesehatan ketika melakukan isolasi mandiri.
Sejak diumumkan kepada masyarakat pada Selasa 6 Juli 2021, tercatat ribuan orang mengakses situs dan mendaftarkan diri mereka menjadi relawan.
“Jumlah relawan yang mendaftar sudah lebih dari 1.600 orang per hari ini. Cuma ini masih dikurasi lagi dan diberikan pembekalan dulu sebelum bertugas menjadi relawan,” terang Fara Devana, relawan sekaligus narahubung di wargabantuwarga.com kepada readtimes.id.
Jumlah relawan membanjiri situs Indorelawan untuk mendaftarkan diri mereka menjadi bagian dari gerakan warga bantu warga menunjukkan semangat gotong royong masyarakat Indonesia dapat diandalkan saat kritis seperti ini.
Selain mendaftarkan diri sebagai relawan, tidak sedikit pula masyarakat yang antusias menjadi donatur di berbagai platform crowdfunding yang juga merupakan penggagas dari gerakan #WargaBantuWarga.
Wiwik (24) seorang akuntan sebuah perusahaan milik daerah rela menyisihkan sebagian gajinya untuk berdonasi di KitaBisa.com untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi.
Tidak perlu alasan lebih atau bahkan mengetahui sosok yang akan dibantu untuk membuat alumni Politeknik Negeri Ujung Pandang ini berbagi.
“Alhamdulillah sebenarnya ini masuk agenda rutin saya pribadi untuk menyisihkan sebagian gaji untuk berdonasi, dan senang jika itu bisa menolong teman-teman yang terdampak pandemi seperti sekarang,” terangnya.
Perempuan yang dulunya mengambil konsentrasi Akuntansi ini mengaku lebih menyukai bersedekah melalui platform digital karena selain cepat, dia juga dengan mudah mendapatkan notifikasi untuk mengetahui laporan pengelolaan donasi yang telah ia lakukan.
Lebih dari itu, beragam fitur yang memungkin antar donatur untuk saling membantu serta waktu donasi yang biasa diatur sesuai kebutuhan juga menjadi daya tarik tersendiri untuk para donatur seperti Wiwik.
Pada akhirnya masyarakat memang mempunyai cara tersendiri untuk bisa membantu negara melalui krisis di tengah pandemi. Dan untuk menjadikannya semakin efektif dan berdampak lebih luas, sudah seyogianya pemerintah perlu hadir untuk merangkul dan mewadahi gerakan ini.
Tambahkan Komentar