Readtimes.id– Dilibatkan dalam seleksi wawancara calon Panitia Pemungutan Suara (PPS) oleh KPU Kota Makassar, sejumlah Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) memiliki catatan penting untuk direkomendasikan kepada KPU Kota Makassar.
Hal ini terkait rekam jejak para peserta yang mereka wawancarai untuk Kelurahan di Kecamatan masing-masing. Dalam prosesnya ditemukan beberapa calon PPS yang memiliki afiliasi politik dengan calon tertentu.
Di Tamalate misalnya, ditemukan calon peserta yang pernah kedapatan ikut kampanye dengan calon anggota legislatif tertentu. Hal ini terdeteksi lewat tanggapan masyarakat melalui email yang masuk di KPU Kota Makassar.
“Jadi ada laporan yang kami terima lewat email disertai dengan foto. Disitu peserta yang bersangkutan foto bersama salah satu calon anggota legislatif. Nah kami konfirmasi saat wawancara ternyata benar. Pihaknya mengaku itu adalah foto dia. Ini tentu menjadi catatan kami,” ujar Muhlis M, PPK Tamalate pada readtimes.id, Jumat (20/1).
Dalam prosesnya Muhlis mengaku pihaknya senantiasa menerapkan prinsip kehati-hatian karena mengingat Tamalate merupakan wilayah yang pernah menyandang status zona merah dalam pelaksanaan pemilu.
Hal yang tidak jauh berbeda juga ditemukan oleh PPK Kecamatan Ujung Tanah saat wawancara, mereka juga menemukan beberapa peserta yang dekat dengan lingkungan calon tertentu.
“Ada beberapa temuan lah yang kami dapat. Ada peserta yang intinya kami ragukan lingkungannya ” ujar Muhammad Dedy Miswar, PPK Kecamatan Ujung Tanah usai wawancara peserta.
Kendati demikian, menurut Dedy tidak mudah menggali informasi dari semua peserta, karena karakter mereka berbeda-beda. Ada yang terbuka tapi ada juga yang tertutup. Sehingga memaksa pihaknya berusaha semaksimal mungkin dengan teliti memeriksa data yang mereka dapatkan terkait peserta yang mereka wawancarai.
Selanjutnya beberapa catatan rekomendasi juga telah dipersiapkan oleh PPK Biringkanaya untuk KPU Kota Makassar dalam penerimaan anggota PPS. Hal ini tidak lain berangkat dari temuan mereka selama tahapan wawancara.
“Soal temuan, mungkin ini ada peserta yang pada 2019 dulu pernah ikut jadi petugas dan sekarang ikut lagi. Nah, kami mendapatkan catatan pada intinya yang bersangkutan tidak menjalankan tugasnya dengan baik saat itu . Seperti yang kita ketahui 2019 lalu Biringkanaya kan masuk zona merah, ” kata Ketua PPK Biringkanaya Andi Ilham Samanlangi.
Terlepas dari sejumlah catatan terkait peserta calon PPS, para petugas PPK ini mengaku merasa terbantu dengan sistem seleksi yang diterapkan oleh KPU Makassar dengan melibatkan anggota PPK langsung saat seleksi wawancara.
Menurut mereka dengan langkah ini, para PPK bisa mengenal lebih dekat dan mudah menjalin koordinasi dengan para petugas PPS yang akan bersentuhan langsung dengan para anggota KPPS nanti.
“Kan kalau kita kenal sama yang bertugas di kelurahan kan enak koordinasi kalau ada apa-apa. Terlebih mereka ini yang akan langsung bersentuhan dengan teman-teman KPPS nanti,” ujar Syahrian Saputra, PPK Bontoala.
Editor : Ramdha Mawadda
Tambahkan Komentar