
Readtimes.id– Tiga orang Mahasiswa Universitas Hasanuddin yaitu Muhammad Nur Revollah, Muhammad Fadel Dwi Makmur, dan Juan Jimmy Dwiangga AL telah membuat aplikasi arisan gabah yang dinamakan arisan panen pada 08 juli 2021. Aplikasi ini dibuat untuk meningkatkan produktivitas tani melalui wadah arisan gabah yang dikembangkan menjadi arisan gabah yang lebih modern berbasis financial technology.
Hal ini didasari dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh ketiga mahasiswa ini yang menghabiskan waktu sekitar 3 minggu, di Desa Bulo Timoreng, Kabupaten Sidrap, dimana merupakan bagian rangkaian kegiatan lomba PKM atau Pekan Kreativitas Mahasiswa.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa selain menjadi solusi masalah permodalan arisan gabah juga mampu menambah jumlah tabungan, investasi, hingga modal untuk pergi naik haji dan umroh.
Oleh karenanya ketiga mahasiswa ini lantas terinspirasi untuk membuat sebuah aplikasi khusus yang disebut sebagai arisan panen yang selain diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani juga menjadi referensi bagi pemerintah setempat dalam memberikan arahan dan kebijakan terkhusus untuk sektor pertanian.
Kini aplikasi itu hampir selesai, sudah memasuki tahap coding, 85 persen sudah siap untuk digunakan.
Patut diketahui arisan gabah yang kemudian disebut arisan panen melalui aplikasi ini rencananya akan dilakukan setiap 2 kali setahun.
Sistemnya tetap menggunakan uang dalam penyetoran uang arisan, bukan gabah. Bedanya dengan dengan arisan bulanan, harga didasarkan pada patokan harga gabah per ton di periode dimulainya arisan gabah. Jumlah uang yang disetorkan pun berbeda-beda setiap kelompok, ada yang mengikuti patokan harga gabah 1 ton, juga 2 ton.
Penentuan pemenang arisan gabah diundi dengan sistem kocok, melalui alat konvensional yaitu gelas kayu yang diatasnya dilubangi kertas.
Seperti arisan bulanan pada umumnya, nama yang keluar dari gelas tersebut berhak untuk mengambil seluruh uang yang disetorkan pada periode pengundian arisan tersebut.
” Lebih jauh tentu Kami tak hanya berharap PKM kami yang berjudul Fenomena dan Potensi Arisan Gabah Sebagai Sumber Modal Sosial Berbasis Financial Technology itu menang, tapi juga dapat berkontribusi untuk mengentaskan permasalahan masyarakat terutama para petani, “pungkas Ketua Tim, Muhammad Nur Revollah.
Tambahkan Komentar