I Luh Devi SaniaReadtimes.id—Badan Pusat Statistik (BPS) merilis nilai transaksi ekspor Provinsi Sulawesi Selatan pada Juli 2021 tercatat 107,01 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau mengalami peningkatan 5,25 juta dolar AS dari transaksi sebelumnya yang membukukan 101,85 juta dolar AS.
“Kalau melihat selisihnya itu ada kenaikan nilai transaksi, kenaikannya cukup besar sekitar 5,25 juta dolar AS,” ujar Kepala BPS Sulsel Suntono di Makassar, Rabu.
Nilai transaksi ekspor maupun impor dalam setiap bulannya memang fluktuatif. Bahkan sebelum masa pandemi mewabah dihampir semua negara, transaksi terkadang melonjak dan di bulan berikutnya turun cukup jauh.
“Fluktuasi nilai transaksi itu sudah biasa. Semua tergantung permintaan dari negara tujuan, jika produksi meningkat, pasti permintaan akan naik dan itu mempengaruhi nilai transaksinya,” katanya.
Suntono menyatakan dari sekian banyak komoditas ekspor, ada lima komoditas yang nilai kontribusinya sangat besar dan mempengaruhi nilai perdagangan transaksi.
Lima komoditas utama yang di ekspor dan menjadi andalan Sulsel yakni, nikel dengan distribusi persentase menyumbang 72,17 persen; biji-bijian berminyak sebesar 9,33 persen.
Kemudian komoditi ikan dan udang sebesar 3,5 persen, garam, belerang dan kapur sebesar 2,65 persen, serta lak, getah dan damar sebesar 2,44 persen.
Komoditas nikel dalam angka transaksi membukukan 77,23 juta dolar AS, biji-bijian berminyak sebesar 9,99 juta dolar AS; ikan dan udang sebesar 3,75 juta dolar AS; garam, belerang dan kapur sebesar 2,84 juta dolar AS; lak, getah dan damar sebesar 2,61 juta dolar AS.
Bila dibandingkan dengan Juni 2021 maka ekspor komoditas nikel naik sebesar 22,57 persen; biji-bijian berminyak turun sebesar 2,62 persen; ikan dan udang naik sebesar 20,13 persen; garam, belerang dan kapur turun sebesar 65,35 persen; lak, getah dan damar turun sebesar 17,64 persen.
Sumber: Antara
