Tukin Tak Kunjung Cair Sejak 2020, Sejumlah Dosen Unhas Adakan Aksi “Tukin for All”

Readtimes.id– Sejumlah dosen dan guru besar menggelar aksi menuntut hak tunjangan kinerja (tukin) dengan slogan “Tukin for All” yang digelar di depan Gedung Rektorat Unhas, Selasa 25 Februari 2025.

Mereka menyampaikan keresahannya tentang pembayaran tukin yang tak kunjung dibayar sejak 2020.

“Ini adalah aksi damai untuk meminta kepada pemerintah agar memperhatikan dosen, karena cita-cita Indonesia emas ada di pundak dosen. Jadi, dosen berhak diperhatikan kesejahteraannya yaitu dengan tunjangan kinerjanya itu, hal tersebut tentu akan mendukung kinerja dosen,” ucap Esther Sanda Manapa, Dosen S2 Pascasarjana Unhas.

Ia menyoroti sedikitnya gaji dosen muda dan guru besar yaitu berada di kisaran Rp2 sampai Rp5 juta per bulan. Ia pun menambahkan bahwa gaji pensiun seorang guru besar maksimal Rp5 juta.

“Kebayang tidak untuk dosen muda, hanya punya (gaji) Rp2 juta lebih. Bagaimana mau punya rencana menikah? Atau menyicil rumah? Membeli motor saja tidak bisa. Ini yang menyebabkan negara terpuruk, orang yang paling berjasa tidak diperhatikan, sedangkan pegawai dan tendik semua punya tukin, hanya dosen yang tidak ada,” tambahnya.

Beberapa waktu lalu, Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) Erwan Agus Purwanto menyampaikan, pada 2014 dosen tidak mendapat tukin karena diasumsikan besaran tunjangan serdos lebih besar daripada tukin.

Adapun rencana pembayaran tukin dosen tahun 2025, Erwan mengatakan, Kementerian PAN dan RB telah mengusulkan rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tukin Pegawai di Lingkungan Kemendiktisaintek untuk menggantikan Perpres Nomor 136 Tahun 2018 tentang Tukin Pegawai di Lingkungan Kemendikbud. Rancangan perpres ini tinggal menunggu persetujuan presiden

Editor: Ramdha Mawaddha