Readtimes.id– Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui Pusat Studi Lingkungan Hidup menggelar kuliah umum dengan topik “Penilaian PROPER dan Tanggung Jawab Lingkungan Korporasi Secara Berkelanjutan”. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Senat Lt.2 Rektorat Unhas, Selasa (23/05)
Turut hadir Ir. Sigit Reliantoro (Dirjen Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI) sebagai narasumber, Prof Winarni Dien Monoarfa (Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang Energi), Prof Adi Maulana (Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Unhas), Prof Anwar Daud (Kepala Pusat Studi Lingkungan Hidup Unhas), mahasiswa, serta berbagai mitra.
Mengawali kegiatan, Prof Anwar Daud mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk membahas isu lingkungan, khususnya terkait pencemaran lingkungan serta upaya pemerintah memenuhi target global pembangunan berkelanjutan (SDGs).
“Sekarang ini kita dan seluruh dunia telah dan sedang menghadapi ancaman triple planetary crisis yaitu polusi atau pencemaran dan kerusakan lingkungan, perubahan iklim global dan kehilangan keanekaragaman hayati,” ucap Anwar.
Anwar menjelaskan, PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan) memegang peranan penting dalam meminimalisasi faktor-faktor pendorong, utamanya melalui tindakan pencegahan, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan dan mitigasi dampak yang ditimbulkannya.
Melalui pemaparan materi, Ir. Sigit Reliantoro secara umum menjelaskan keberhasilan PROPER dalam SDGS 2022. Penilaian PROPER dilaksanakan untuk mendorong ketaatan industri terhadap peraturan di bidang lingkungan hidup dengan peningkatan pemahaman terhadap aspek lingkungan. Lebih lanjut, dijelaskan pula transisi energi yang dilakukan pihak industri dalam mencapai komitmen emisi nol bersih pada tahun 2060.
Pada kesempatan yang sama, Prof Winarni Dien Monoarfa menuturkan bahwa PROPER menerapkan penilaian Green leadership dengan 4 kriteria penilaian Future-Fit Company, yakni ketaatan terhadap peraturan, eco-inovasi, inovasi sosial, dan green leadership.
Selain itu, Winarni mengungkapkan bahwa keuntungan mengikuti PROPER yakni dapat mengurangi perusahaan dari litigasi, membuat perusahaan memiliki sistem basis data pengelolaan lingkungan.
Dalam konteks agenda global, PROPER terbukti berkontribusi sebagai hubungan penggerak partisipasi entitas bisnis untuk capaian pembangunan berkelanjutan yang tercermin dalam SDGs. Pada tahun 2022, terdapat 13.355 kegiatan yang menjawab tujuan SDGs dengan total dana dikucurkan sebesar Rp46,28 triliun.
Kegiatan ini turut diapresiasi oleh Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Unhas, Prof Adi Maulana. Ia menuturkan bahwa Unhas terus memperkuat komitmen transisi energi dan pemanfaatan energi terbarukan sebagai wujud penanganan perubahan iklim.
Dengan demikian, kehadiran SDGs Center Unhas diharapkan dapat menjadi bukti dukungan dan keseriusan Unhas dalam melaksanakan percepatan pencapaian target SDGs di tingkat daerah hingga Nasional.
Editor : Ramdha Mawadda
1 Komentar