Readtimes.id– Universitas Hasanuddin angkat bicara tentang kasus drop out (DO) mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) atas nama Alief Gufran.
Berdasarkan surat keputusan Rektor Unhas tanggal 20 November 2024 perihal Rekomendasi MKEM Fakultas Ilmu Budaya Unhas yang beredar luas di whatsapp, Alief dipecat secara tidak hormat karena dianggap terbukti melakukan pelanggaran terhadap Ketentuan Tata Tertib Kehidupan Kampus dan Kode Etik Mahasiswa yang mengakibatkan pencemaran nama baik institusi Unhas.
Belakangan muncul spekulasi di media sosial bahwa keputusan DO ini ada kaitannya dengan aksi demonstrasi yang digelar mahasiswa FIB merespon kasus pelecehan seksual yang dilakukan dosen Unhas Firman Saleh terhadap mahasiswa bimbinganya di FIB.
Diketahui Alief Gufran terlibat dalam aksi solidaritas tersebut bersama teman-temannya di FIB.
Wakil Rektor I, Prof Muhammad Ruslin menerangkan bahwa pemberhentian Alief tidak ada kaitannya dengan aksi tersebut. Dia menerangkan Alief di DO karena dua kali kedapatan minum minuman keras di lingkungan kampus.
“Jadi mahasiswa ini kedapatan dua kali minum minuman keras di kampus. Pertama awal Oktober dan kedua akhir Oktober. Awal Oktober kami masih beri teguran. Tapi didapat lagi akhir Oktober pada saat acara Kosaster di Sastra oleh satpam. Dia bahkan didapat mengajak teman-temannya dari luar,” ujar Rof Ruslin.
Menurut Prof Ruslin Universitas Hasanuddin berkomitmen untuk tidak pernah mengeluarkan mahasiswa jika bukan karena kesalahan yang sangat fatal, karena menurutnya itu akan sangat merugikan masa depan mahasiswa yang bersangkutan.
“Kami komitmen kalau masih bisa diselamatkan kami selamatkan. Kami tidak pernah mau keluarkan mahasiswa kalau tidak karena pelanggaran yang berat sekali karena kami menyadari ini akan merugikan bagi masa depan mahasiswa yang bersangkutan, ” tambahnya.
Ia juga mengomentari anggapan yang mengaitkan aksi solidaritas di FIB dengan pemecatan Alief Gufran. Dia memandang karena momentumnya yang memang berdekatan.
“Sebenarnya proses pemeriksaan mahasiswa tersebut bahkan sebelum demo itu. Tapi mungkin dikaitkan karena memang kemarin Unhas tengah dihadapkan dengan persoalan pelecehan seksual di FIB. Jadi tepat saja momentumnya ini,” terang Prof Ruslin.
Sementara itu, Readtimes telah berusaha menghubungi Alief untuk meminta keterangan, namun hingga berita ini diturunkan yang bersangkutan tidak merespons.
Editor: Ramdha Mawaddha
Tambahkan Komentar