RT - readtimes.id

Unhas Temukan 7 Pelaku Kecurangan UTBK, Staf Pengawas Diduga Terlibat

Doc.RT

Readtimes.id– Pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2022 tahap pertama telah berlangsung pada 17 hingga 23 Mei 2022. Dari pelaksanaan tersebut, pelaksana Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Universitas Hasanuddin (Unhas) menemukan upaya kecurangan yang dilakukan sejumlah peserta dan oknum non peserta.

Kasubdit Humas dan Informasi Publik Direktorat Komunikasi Unhas, Ishaq Rahman, S.IP, M.SI mengatakan, pihaknya berhasil mendeteksi adanya upaya kecurangan di sesi pertama pelaksanaan UTBK SBMPTN yang dilaksanakan di pusat UTBK Unhas.

“Yang kami dapat sebanyak 7 orang, 4 dari peserta, 2 dari staf pengawas Unhas dan 1 dari oknum luar. Kemudian kami menyerahkan sebanyak 6 orang ke kepolisian untuk di proses. Satunya lagi kami tidak serahkan ke polisi karena bukti yang ditemukan hanya berupa kertas kecil lusuh kunci jawaban 20 nomor yang tertinggal di saku celana peserta, kertas itu ternyata contekan dia sewaktu ujian di SMA kemarin yang masih tersimpan,” ungkapnya melalui Konferensi Pers UTBK SBMPTN Unhas, (24/5)

Ishaq juga mengungkapkan, indikasi awal modus pelaku yang ditemukan ini menggunakan peralatan elektronik seperti telepon pintar yang digunakan di dalam baju khusus, kemudian merekam soal ujian dan terkoneksi dengan oknum di luar.

Ada pula yang menggunakan smartphone dengan ukuran kecil, kemudian jawaban akan diucapkan oleh oknum dan didengarkan oleh peserta melalui earphone yang tersambung di telinga atau diletakkan di baju.

“Untuk peserta yang terindikasi curang ini, kami belum bisa ungkapkan identitasnya karena masih dalam proses pemeriksaan kepolisian, tetapi ketiganya adalah perempuan yang akan memilih prodi kedokteran dan kedokteran gigi. Dua menggunakan kerudung jadi earphone tertutup dan satunya lagi tidak berjilbab dan alatnya di simpan di baju, lebih canggih lagi,” ungkap Ishaq.

Kecurangan ini berhasil ditemukan pihak Unhas dengan cara menyediakan metal detector di setiap pintu masuk ruang UTBK, kemudian security juga melakukan pemeriksaan manual. Meski demikian, ada peserta yang sempat berhasil masuk ke ruang ujian karena terindikasi bekerja sama dengan pengawas.

Dari hasil pendalaman kasus yang dilakukan Unhas, peserta dan staf yang berhasil ditangkap sebelumnya telah diiming-imingi oleh oknum dengan menjanjikan dapat membantu lulus UTBK hingga terdaftar sebagai mahasiswa Unhas. Kemudian staf akan diberi sejumlah uang sebagai bentuk kerja sama. Pihak Unhas sendiri menegaskan bahwa jika ada oknum yang menjanjikan peserta dapat lulus di Unhas dengan jalur curang, modus tersebut adalah penipuan.

“Kami di Unhas bisa memastikan bahwa mekanisme atau prosedur kami ketat, tidak ada jalur orang dalam dengan membayar mahal. Sudah pasti dia ditipu karena sistem computerized kami tidak dapat diganggu gugat. Tahun-tahun kemarin sempat kami dapati ada yang ditipu sampai Rp500 juta, tapi anaknya tidak berhasil masuk Unhas karena ditipu” jelas Ishaq.

Untuk pelaksanaan UTBK SBMPTN tahap II pada
28 Mei hingga 3 Juni 2022, sejak awal ditemukannya kecurangan ini, pihak Unhas kemudian telah melakukan evaluasi standar Operasional Prosedur (SOP). Pasalnya kecurangan tidak hanya dilakukan oleh peserta ujian, namun juga oleh pihak pengawas.

Tenaga keamanan atau pengawas yang bertugas melakukan pemeriksaan atau scanning peserta ini melakukan kecurangan dengan modus mencari tahu informasi pada malam hari terkait tempat atau ruangannya bertugas sebagai pengawas. Kemudian ada oknum yang menunggu informasi ini dan berusaha mendekati dan mengiming-imingi petugas keamanan untuk menukar lokasi atau ruangan bertugas agar bisa bekerja sama dengan peserta yang akan dibantu nantinya.

Meminimalisir terjadinya kembali modus ini, Unhas mengubah prosedur pembagian ruangan pengawas yang sebelumnya dilakukan di malam hari kini dilakukan di pagi hari jelang ujian dimulai agar tidak ada kesempatan untuk menukar ruang bertugas.

Pihak Unhas juga telah bekerja sama dengan Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar yang ditugaskan langsung oleh Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) untuk mengawasi berjalannya UTBK SBMPTN.

“Alhamdulillah karena sistem keamanan kita sudah lebih optimalkan lagi. Kami juga bekerja sama dari Mabes Polri divisi siber. Kewenangan kami hanya sebatas mengamankan pelaku saat berlangsungnya ujian, untuk proses selanjutnya akan diserahkan kepada Polrestabes Makassar,” ungkapnya.

I Luh Devi Sania

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: