Readtimes.id– Rabu, 22 September 2021. Rapat Aksi Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Tahun 2021, diikuti Plt Kepala Bappeda Dr. Suandi, M.Si, Plt. Staf Ahli Bidang Pengembangan Wilayah dan SDA Drs. Dahri, M.Si. dan OPD teknis yang tergabung Tim Aksi Percepatan Penurunan Stunting sulawesi Tengah antara lain, Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Pangan, TP.PKK, Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, BKKBN, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan anak, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Wakil Gubernur Drs. Mamun Amir menyampaikan untuk percepatan penurunan angka stunting harus dilakukan dengan program terintegrasi dengan program pengentasan kemiskinan, kalau Angka kemiskinan bisa diturunkan sudah pasti dapat menurunkan angka stunting.
Wakil Gubernur meminta agar dirumuskan program terintegrasi dari semua OPD dalam hal percepatan penurunan angka stunting dan angka kemiskinan, sehingga nanti program tersebut merupakan program prioritas sesuai dengan Visi dan Misi Gubernur Sulawesi Tengah karena berdasarkan data yang ada bahwa prevalensi Stunting Sulawesi Tengah berada pada angka 32, 26 % lebih tinggi dari angka nasional yang berada di angka 27,67%.
Wakil Gubernur pada kesempatan itu menyampaikan bahwa program untuk pembangunan Klinik Bersalin merupakan cara untuk percepatan penurunan stunting melalui Program kegiatan terintegrasi dari semua pihak pada klinik bersalin tersebut, Program tersebut terintegrasi dengan program seluruh OPD termasuk BKKBN, Program Kabupaten dan Kota juga ke depan dilakukan meningkatkan Fungsi RS Pratama yang ada dimasing – masing Kabupaten sebagai pusat kegiatan terintegrasi dalam percepatan penurunan Stunting.
Sumber: Humas Sulteng.
1 Komentar