RT - readtimes.id

Indonesia Fokuskan Tiga Program Kesehatan di Forum G20

Doc. ANT

Readtimes.id– Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia mendorong tiga program utama dalam pembahasan reformasi arsitektur kesehatan global melalui forum G20.

“Presiden Joko Widodo menginginkan reformasi dalam arsitektur kesehatan global agar kita bisa mewarisinya. Kita dapat mewariskan ke generasi masa depan mengenai sistem kesehatan global yang jauh lebih baik,” kata Budi dalam sambutan di acara Inception Conference Virtual yang diikuti dari YouTube Think 20 di Jakarta, Rabu malam.

Budi mengatakan, Indonesia berkomitmen untuk fokus pada tiga program kesehatan dalam perhelatan G20.

Pertama, Indonesia akan mendorong negara-negara di dunia untuk membangun sistem kesehatan global, terutama dalam mobilisasi dan pengawasan global melalui berbagi informasi data genomik.

Menurut Budi, dibutuhkan penguatan platform informasi genomik untuk menanggapi ancaman kesehatan global di masa depan.

“Kita harus meningkatkan kapasitas kita untuk mencegah, mendeteksi dan secara efektif merespons pandemi dengan cara yang sangat terkoordinasi,” katanya.

Kedua, kata Budi, Indonesia bersama forum G20 perlu memiliki arsitektur kesehatan global yang lebih responsif dengan kecepatan respons di atas standar yang berlaku sebelumnya.

“Sangat penting untuk memastikan protokol kesehatan yang komprehensif dan berstandar global. Situasi pandemi saat ini membuat kita bingung,” katanya.

Budi menyadari bahwa permasalahan di zaman modern membutuhkan solusi yang inovatif. Untuk itu, katanya, bersama-sama, dalam forum ini akan menyelaraskan standar kesehatan global.

Standar kesehatan global tersebut meliputi standar perjalanan internasional melalui aplikasi digital yang diakui masyarakat lintas negara, sehingga dapat memulihkan situasi sosial dan ekonomi secara cepat.

Ketiga adalah pemerataan dan perluasan pusat manufaktur dan pusat sumber daya global untuk kesiapsiagaan dan respons genom.

“G20 dapat memperluas dan mendistribusikan kembali secara merata pusat manufaktur global dan pusat sumber daya global untuk pencegahan primer, kesiapsiagaan dan respons genom,” katanya.

Untuk itu, Budi mengajak negara-negara G20 untuk memperluas kapasitas manufaktur kesehatan global yang setara, seperti penanganan terapeutik, diagnostik hingga peralatan pelindung pribadi.

“Bersama-sama kita merampingkan yang lebih baik, rantai pasokan penanggulangan penting akan memperkuat sistem kesehatan global,” katanya.

Budi menambahkan dunia membutuhkan investasi global dalam upaya meminimalisasi dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi di masa depan.

“Di saat COVID-19 telah mengeksploitasi kelemahan dan perpecahan, kita harus bersatu sebagai komunitas global untuk kerja sama melampaui perbedaan, membangun kapasitas dan sistem. Kita akan membutuhkan komitmen politik, keuangan dan sosial yang berkelanjutan selama bertahun-tahun,” ujarnya.

Sumber. ANTARA

Fransiska Ignasia

1 Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: