Readtimes.id– Para pemain berpelukan ketika wasit Thoriq Alkatiri meniup peluit akhir pertandingan. Skor 3-1 tertulis di papan menandakan PSM Makassar berhasil meraih kemenangan, sekaligus mengunci gelar juara Liga 1 Indonesia.
Kemenangan tersebut dirayakan para pemain di lapangan, segenap staf, pendukung, hingga masyarakat Sulawesi Selatan. Mereka menyambut gelar juara yang telah dinanti selama 23 tahun, sejak Makassar masih memiliki stadion hingga saat ini harus mengungsi ke Kota Parepare.
Raihan ini jadi berkah tersendiri untuk para pendukung PSM. Apalagi, jika berkaca pada pencapaian musim lalu ketika ‘Pasukan Ramang’ harus terseok-seok hanya untuk memastikan diri tidak terdegradasi dari divisi teratas sepak bola Indonesia.
Bermodal hasil dari musim sebelumnya, tak ada yang menyangka jika PSM akan menjadi juara. Apalagi, ketiadaan stadion membuat PSM terpaksa harus memainkan laga kandangnya di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare, 153 kilometer dari Kota Makassar.
“Kita menunggu 23 tahun lamanya dan saya perlu tekankan bahwa tidak ada yang percaya dari awal bahwa kita bisa mencapai ini semua,” ujar pelatih PSM Bernardo Tavares dalam konferensi pers setelah pertandingan kontra Madura United, Jumat 31 Maret 2023.
Berstatus sebagai tim dengan perjalanan Laga kandang terjauh di Liga 1 tidak membuat PSM kepayahan. Bermodal semangat dan permainan disiplin nan solid, kemenangan demi kemenangan terus diraih. Bahkan, PSM hanya dua kali gagal menang ketika tampil di hadapan pendukungnya sendiri.
Kehadiran pelatih Bernardo Tavares membawa perubahan yang nyata bagi ‘Juku Eja’. Kepercayaan kepada pemain muda dan pertahanan kokoh jadi kombinasi meraih juara.
Tercatat, PSM adalah tim yang memiliki rataan usia pemain termuda keempat dengan 24,2 tahun. Bahkan pencetak gol terbanyak untuk PSM adalah striker berusia 20 tahun, Ramadhan Sananta.
“Masing-masing pemain mengetahui apa yang harus dilakukan dan mereka melakukan dengan etos kerja. Saya juga berterima kasih kepada tim ini karena sepanjang karier, saya tidak pernah melihat klub yang memang berdedikasi seperti (PSM) ini,” ujar kapten PSM, Wiljan Pluim.
Kini, musim 2022-2023 PSM bersisa 2 pertandingan lagi. Sebelum menatap musim depan, tak ada salahnya ‘Juku Eja’ untuk merayakan apa yang telah diraihnya bersama masyarakat Sulawesi Selatan.
2 Komentar