Readtimes.id– Kasus korupsi lagi-lagi menyandung kader Nasdem. Usai bekas Menkominfo Jhoni G Plate, kini Syahrul Yasin Limpo diduga tarsandung kasus serupa. Hal ini dinilai berpengaruh terhadap elektabilitas Nasdem dan pencapresan Anies-Muhaimin.
Pengamat Politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komaruddin menyebut kasus hukum yang menjerat SYL sedikit banyak pasti membuat elektabilitas Nasdem turun. Hal tersebut lantaran pemilih di Indonesia mayoritas berbasis persepsi, sehingga kasus korupsi ini menjadi pukulan telak bagi partai politik yang kadernya tersangkut kasus.
“Para politisi partai selalu membangun penciptaan karya yang membangun persepsi positif di mata publik. Tapi di saat yang sama pada politik juga membangun pembusukan terhadap lawan,” sebutnya.
Ujang mengatakan bila melihat ke belakang, sudah ada Demokrat yang suaranya turun drastis akibat kadernya korupsi. Sehingga tidak menutup kemungkinan Nasdem akan terkena dampak serupa.
“Demokrat hancur karena pemberitaan yang masif terkait korupsi itu. Ya di sini juga ada kemungkinan seperti itu. Jadi akan ada dampak yang terkait elektabilitas Nasdem, karena apa, menteri-menteri Nasdem yang terlibat korupsi,” katanya.
Untuk diketahui, pada Februari 2014 dua lembaga survei, salah satunya Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei yang menampilkan turunnya elektabilitas Demokrat setelah beberapa kadernya tersandung kasus korupsi. Mereka adalah Nazaruddin, Angelina Sondakh dan Menpora Andi Mallarangeng.
Saat itu elektabilitas Demokrat hanya 4,7 persen, turun dari survei sebelumnya yang mencapai angka 9,8 persen.
Dampak ke Capres-cawapres Nasdem
Jatuhnya SYL akibat tersandung kasus korupsi disebut tak hanya berdampak ke Nasdem sebagai partai SYL. Namun juga Anies-Muhaimin yang merupakan capres-cawapres usungan Nasdem.
Masih menurut Ujang Komaruddin, Anies-Muhaimin pasti akan mendapatkan dampak buruk dari kasus ini, walau belum pasti apakah dampaknya besar ataupun kecil. Namun, bisa dipastikan narasi yang akan berkembang ke masyarakat adalah narasi buruk sehingga bisa menimbulkan persepsi buruk juga ke Anies-Muhaimin.
“Jadi ya memang targetnya begitu lawan politik itu begitu, menteri Nasdem tersangka dan memiliki narasi negatif, maka berdampak pada Nasdem dan juga berdampak pada pasangan Anies dan Cak Imin seperti itu,” jelasnya.
Lebih lanjut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini menyarankan agar Nasdem menghadapi situasi ini dengan cara santai atau tidak panik. Lalu membuat narasi counter terhadap narasi negatif yang saat ini muncul di masyarakat.
“Nasdem harus membangun narasi kontra. Isu soal korupsi yang dibangun oleh lawan harus dibalas dengan baik,” katanya.
Editor : Ramdha Mawadha
Reporter : Fikri Rahmat Utama
Tambahkan Komentar