Readtimes.id– Pengalaman diperoleh dengan melakukan langkah pertama. Kesempatan tersebut menjadi wahana belajar bagi seorang pesepakbola, sehingga wajar jika terjadi kesalahan pada laga debut. Namun, hal ini tak berlaku untuk seorang Jude Bellingham.
Sempat mencuri perhatian setelah Birmingham City untuk memensiunkan nomor punggungnya, pria Inggris ini langsung tampil memikat kala membela Borussia Dortmund. Tampil di ajang DFB-Pokal, ia langsung mencetak gol pada laga pertamanya berseragam hitam kuning.
Pada usianya yang menginjak 17 tahun 77 hari kala itu, Jude berhasil memecahkan rekor sebagai pencetak gol termuda di ajang tersebut. Tak berhenti sampai di situ, Jude semakin menegaskan diri sebagai pemain spesial ketika dirinya berpindah ke Real Madrid.
Pada penampilan perdananya di La Liga, pemain kelahiran 29 Juni 2003 tersebut langsung mencetak gol. Performa gemilang pada laga pertama kembali ia perlihatkan pada debutnya bersama El Real di Liga Champions.
Tampil sebagai starter pada pertandingan kontra Union Berlin, Jude jadi pahlawan melalui gol tunggalnya pada menit 90. Ia pun jadi pemain Real Madrid keempat yang mencetak gol di laga debutnya di La Liga dan Liga Champions.
Tak berhenti sampai di situ, Jude Bellingham lagi-lagi menjadi momok menakutkan ketika tampil pertama kalinya di El Clasico. Main pertama kali di pertandingan sebergengsi El Clasico, Jude tak hanya mencetak satu saja, tetapi dua gol dan menjadi pahlawan kemenangan tim ibukota.
Bersinar di laga pertama tak hanya dilakukan Bellingham di level klub, tetapi juga bersama Timnas Inggris. Pada usianya yang menginjak 20 tahun, ia tampil pertama kali di Euro 2024 bersama The Three Lions.
Turun sejak menit pertama, Jude Bellingham mencetak satu-satunya gol Inggris lewat sundulan kepala pada menit ke-13. Menariknya, gol tersebut juga dimulai dari umpan Bellingham ke Kyle Walker yang diteruskan ke Bukayo Saka. Selanjutnya, pemain Arsenal tersebut melepas umpan silang yang ditanduk oleh Jude.
Produktivitas yang diperlihatkan oleh Jude Bellingham menjadi anomali untuk pemain di posisi gelandang. Apalagi, ia menjadi pemain dengan torehan gol terbanyak pada musim pertama di tim seperti Real Madrid.
Kemampuannya membaca pergerakan bola dan mencari posisi yang pas menjadi senjata mematikan pria kelahiran Stourbridge tersebut. Perpaduan kemampuannya itu membuat Jude seringkali ada di posisi yang tepat untuk mengonversi peluang menjadi gol.
Kombinasi antara kemampuan Jude Bellingham dengan permainan Real Madrid yang tak bertumpu pada satu pemain, pada akhirnya semakin mendukung permainan pemuda Inggris. Catatan 19 gol dari 28 pertandingan yang dilakoninya di Liga Spanyol berhasil melampaui angka harapan gol yang diperoleh sepanjang musim di angka 12,97.
Catatan tersebut menunjukkan kemampuan Jude Bellingham dalam mengubah peluang menjadi gol berada di level yang sangat baik. Tak hanya gol, ia juga mampu menginisiasi serangan timnya untuk kemudian bisa menjadi peluang untuk mencetak gol.
Kemampuannya dalam menciptakan peluang tersebut terlihat dari permainannya di Timnas Inggris. Kejeliannya melihat posisi pemain Serbia berhasil ia manfaatkan untuk menjadi gol satu-satunya untuk bawa tiga angka untuk negaranya.
Melalui performa apiknya di klub dan raihan trofi La Liga dan Liga Champions, Jude Bellingham jelas jadi salah satu kandidat peraih Ballon D’Or. Sekarang, tinggal performanya bersama timnas Inggris yang menjadi kunci sang pemain, apakah ia layak mendapat gelar pemain terbaik dunia untuk tahun 2024.
Editor: Ramdha Mawaddha
Tambahkan Komentar