RT - readtimes.id

Menanti Gebrakan Para Kuda Hitam di 16 Besar Piala Eropa

Readtimes.id– Kurang dari beberapa jam lagi, babak 16 besar Piala Eropa 2024 akan segera dimulai. Pada laga pertama, Swiss bakal berhadapan dengan Italia di Stadion Olimpiade Berlin dan akan dilanjutkan pertemuan Jerman kontra Denmark di Signal Iduna Park.

Seperti halnya dengan turnamen olahraga lainnya, Piala Eropa 2024 juga menghadirkan sejumlah tim berlabel unggulan dan tim berstatus kuda hitam. Babak 16 besar menjadi penentuan nasib dari kedua label yang disematkan kepada masing-masing kubu.

Italia yang berstatus jawara bertahan jelas lebih diunggulkan daripada sang lawan, Swiss. Hal yang sama juga terjadi pada Jerman yang diyakini bisa atasi perlawanan timnas Denmark.

Tim-tim unggulan menjadi favorit memenangkan laga bukanlah tanpa alasan. Reputasi, sejarah, dan materi pemain yang mereka miliki jelas lebih mendukung untuk mendulang kemenangan. Bagi kuda hitam, mereka tak dibekali reputasi, sejarah, dan materi pemain yang mentereng untuk menorehkan prestasi yang tinggi di ajang olahraga.

Meski demikian, tim kuda hitam mengalahkan unggulan bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Bahkan, merebut kemenangan dari mereka yang diunggulkan adalah salah satu cita-cita yang diidam-idamkan para pemain dari tim kuda hitam.

Pada perhelatan Piala Eropa 2024 kali ini, sejumlah tim kuda hitam telah memperlihatkan tajinya. Mereka sukses membalikkan prediksi dengan menumbangkan tim unggulan atau bahkan menjadi pemuncak klasemen masing-masing grup.

Sebagai contoh, Denmark dan Slovenia berhasil menyulitkan Inggris di grup C. Walau belum berhasil mengalahkan “The Three Lions”, mereka sukses mencuri poin dari finalis Euro 2020 tersebut.

Kejutan yang sama juga dibuat Austria. Diprediksi bakal menjadi bulan-bulanan Prancis dan Belanda, anak asuh Ralf Rangnick malah sukses menduduki peringkat pertama grup D di atas dua tim unggulan tersebut. Sempat kalah dari Prancis di laga pembuka, David Alaba dan kolega berhasil merebut dua kemenangan kontra Polandia dan Belanda untuk mengambil pemuncak klasemen.

Hal yang sama juga terjadi di grup E. Menyandang status unggulan, Belgia malah melempem dan tak bisa penuhi ekspektasi para penggemar. Walau berhasil lolos ke babak 16 besar sebagai runner up grup, Kevin de Bruyne dan kawan-kawan sempat tumbang dari Slowakia pada laga perdana.

Status unggulan memang tak sembarang diberikan. Sejumlah faktor seperti reputasi, rekor, dan materi pemain menjadi pertimbangan sebuah tim untuk difavoritkan meraih kemenangan.

Namun, status unggulan tidak serta merta menjamin prestasi bagi tim yang menyandangnya. Sementara itu, kuda hitam bukan berarti tidak bisa apa-apa. Mereka yang menyandang status tersebut tentunya memiliki peluang yang sama untuk merebut kemenangan.

Bahkan, sejarah Yunani yang sukses menjadi juara pada Piala Eropa 2024 bisa terulang pada tahun ini.

Editor: Ramdha Mawaddha

Jabal Rachmat Hidayatullah

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: