Readtimes.id– Forum Komunikasi Mahasiswa Kesejahteraan Sosial Indonesia (FORKOMKASI) regional Sulsel dan Gorontalo menggelar Temu Nasional
VII yang dirangkaikan dengan Seminar Nasional dan Expo Social Welfare yang dilaksanakan mulai 18 hingga 22 Juli 2024 mendatang.
Mengawali kegiatan Opening Ceremony Temu Nasional VII, Ketua Umum Forkomkasi regional Sulsel dan Gorontalo, Maulana Ishak, dalam sambutannya mengatakan kegiatan Temu Nasional ini akan sedikit berbeda dengan kegiatan-kegiatan sebelumnya, karena tahun ini dirangkaikan dengan beragam kegiatan.
“Kegiatan Temu Nasional ini akan sedikit berbeda dengan kegiatan sebelumnya, karena pada kesempatan kali ini kami menghadirkan beberapa agenda acara yang berinovasi.”, ujar Maulana saat acara pembukaan Temu Nasional di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Kampus 2 UIN Alauddin Makassar, Kamis (18/07/2024).
Dalam sambutannya juga Maulana berharap para peserta kegiatan Temu Nasional VII bisa memberikan cerita di Makassar menjadi cerita yang penuh inspirasi.
Hadir dalam kegiatan tersebut Pelaksana Tugas Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sulawesi Selatan, Aryanti Aruji, yang mewakili Pj Gubernur Sulawesi Selatan mengatakan, bahwa tema yang diangkat pada kegiatan Temu Nasional VII, yaitu “Transformasi Social Welfare: Recovery and Acceleration of Equitable Development” sangat relevan dengan kondisi hari ini. Menurutnya kesenjangan sosial yang terjadi di daerah membutuhkan upaya yang lebih transformatif.
Dalam sambutannya juga Aryanti berharap para mahasiswa kesejahteraan sosial mampu dan siap menghadapi perubahan yang terjadi kedepannya.
Sementara itu dalam sesi seminar
hadir dua narasumber yaitu Fungsional Dinas Pendidikan Kota Makassar, Syarifuddin dan Ketua Masika ICMI Sulsel, Ardiansyah S. Pawinru.
Dalam seminar tersebut Syarifuddin mengatakan bahwa isu terbesar yang juga seharusnya menjadi fokus adalah stunting, yang mana banyak elemen masyarakat dan instansi pemerintah yang bergerak dalam isu tersebut. Menurutnya mahasiswa juga perlu memperhatikan hal ini.
Sedangkan Ardiansyah S. Pawinru menekan bahwa segala persoalan yang menyangkut kesejahteraan sosial pada dasarnya membutuhkan model kepemimpinan yang transformatif.
“ Model kepemimpinan transformatif yang digunakan oleh seorang pemimpin bisa membawa perubahan yang baik terhadap organisasi maupun instansi-instansi lain untuk menyelesaikan persoalan yang ada, “ ujarnya di sela-sela seminar.
Editor: Ramdha Mawadha
Reporter: Muh. Izhar Syach Attar
Tambahkan Komentar