Jadi Saksi Hidup Bencana di Donggala, Rahmad M. Arsyad Gagas Pembangunan Center Point untuk Mitigasi

Readtimes.id– Menjadi saksi hidup bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi yang terjadi di Palu, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong tahun 2018 silam, calon Bupati Donggala, Rahmad M. Arsyad menggagas ide pembangunan area center point yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu terjadi bencana di wilayah tertentu.

Rahmad M. Arsyad yang maju bersama Abdul Rasyid di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Donggala tahun 2024 ini menjelaskan, bencana yang terjadi enam tahun silam memberinya banyak pelajaran penting terkait kesiapan pemerintah dalam melakukan mitigasi bencana.

“Kita semua tahu, ketika bencana 2018 lalu semua berhenti total, semua kalut menyelamatkan diri masing-masing. Di situasi seperti itu, peran pemerintah sangat penting, utamanya terkait mekanisme evakuasi dan distribusi logistik”, ungkap Rahmad saat diskusi santai mengenang tragedi bencana Pasigala bersama warga Banawa, Rabu (9/10 /2024 )

Ia menjelaskan, faktor logistik menjadi krusial saat peristiwa bencana terjadi di suatu tempat, dan berharap bisa membangun pusat layanan terpadu di berbagai titik yang terintegrasi, untuk mengakomodir masyarakat saat terjadi bencana.

“Daerah kita termasuk wilayah rawan bencana, perlu kita bangun titik poin, atau center point di berbagai wilayah di Donggala. Ada area pengungsian yang terintegrasi dengan gudang logistik, dan sosialisasi dilakukan agar masyarakat tidak kesulitan mencari bantuan bilamana terjadi bencana”, ungkap Rahmad M. Arsyad.

Nantinya, lanjut Rahmad, pemerintah dapat bersinergi dengan satuan kerja seperti Basarnas, BPBD dalam upaya mitigasi bencana dan mekanisme teknis dalam masalah penanggulangan.

Tentunya, Rahmad M. Arsyad berharap mendapat dukungan masyarakat Donggala agar dirinya terpilih pada helatan Pilkada Donggala yang akan dilakukan 27 November nanti.

“Insya Allah, jika ada amanah dari masyarakat. Setiap program Sarara akan kita wujudkan bersama, termasuk perhatian kita terhadap situasi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi”, kata Rahmad.

Editor: Ramdha Mawadha