Readtimes.id– Dalam sepekan pemberitaan tentang prahara di tubuh Partai Demokrat menyita perhatian publik Indonesia. Kekisruhan kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan para eks kader demokrat yang memilih Moeldoko sebagai Ketua Umum nampak menjadi headline beberapa media lokal maupun nasional.
Tak terkecuali di readtimes.id pembahasan mengenai Demokrat sendiri mencapai sepuluh ribu pembaca. Hal ini yang kemudian membuat topik tentang Demokrat diangkat dalam dialog trending topik akhir pekan, Jumat,12 Maret 2021
Rasa penasaran terkait apa yang sebenarnya telah terjadi di dalam tubuh partai dengan logo bintang mercy tersebut dijawab oleh Anwar Hafid, seorang anggota DPR RI dari fraksi Demokrat sekaligus Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Tengah
Apa yang sebenarnya terjadi dengan partai Demokrat?
” Ada beberapa hal sebenarnya, namun ada dua hal yang nampak berusaha dimunculkan oleh para anggota KLB ( Konferensi Luar Biasa) yakni isu terkait dinasti politik dan ketidakcakapan AHY dalam memimpin partai Demokrat ” ujar Anwar Hafid dalam Diskusi virtual yang bertajuk Badai Demokrat Belum Berlalu
Pihaknya menjelaskan bahwa sejatinya apa yang diisukan oleh para penentang AHY tersebut tidaklah benar. Pertama menyoal isu dinasti dalam kepemimpinan Partai Demokrat, menurut Anwar Hafid kepemimpinan di Partai Demokrat tidak selalu datang dari klan SBY. Hal ini terbukti dengan pernah diangkatnya Syarief Hasan ( Wakil Ketua MPR Periode 2019-2024) sebagai Ketua Harian Partai Demokrat.
Selanjutnya terkait isu ketidakcakapan AHY dalam memimpin Demokrat juga dibantah oleh Anwar Hafid melihat bagaimana AHY selalu berkoordinasi dengan para Ketua Partai di daerah dan berdialog langsung bersama konstituen partai Demokrat untuk membincangkan masa depan Demokrat. Hal ini yang kemudian dilihat oleh para kader sebagai sebuah alasan untuk lantas menyepakati AHY menjadi Ketua Umum Partai Demokrat melalui proses voting.
Sementara itu pakar komunikasi politik Universitas Hasanuddin, Hasrullah, yang juga hadir sebagai narasumber berpandangan bahwa hal yang sangat wajar jika isu dinasti digunakan oleh kubu lawan, melihat kecenderungan publik juga berpandangan hal yang sama
” saya pikir wajar jika isu dinasti akan dipilih karena isu tersebut sangat strategis dan menjadi pemahaman publik selama ini. Dan persoalan dinasti tersebut kan di partai manapun adalah hal yang biasa terjadi, di PDIP misalnya. Namun yang kemudian tidak dilihat oleh publik adalah bagaimana proses rekrutmen sebenarnya yang terjadi ketika AHY dicalonkan sebagai Ketua” tukas Hasrullah
Menurut pihaknya dinasti adalah persoalan wajar selama proses yang dilakukan adalah demokratis dan terbuka, serta calon yang kemudian maju adalah sosok yang layak. Dan menurutnya AHY telah memiliki kelayakan itu melalui karir militernya dan komunikasi politiknya yang turun langsung ke bawah.
Adapun hal yang disesalkan dalam konflik internal Demokrat adalah pelibatan pihak eksternal dalam hal ini Kepala Staf Presiden yakni Moeldoko dalam menyelesaikan konflik internal yang ada, yang kini tak hanya menjadi konflik milik Partai Demokrat sendiri, namun konflik yang juga melibatkan negara di dalamnya serta publik sebagai saksi mata.
1 Komentar