Dewi Purnamasakty
Readtimes.id– Kisruh Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat, memasuki babak baru. Kementerian Agama akan mengambil alih para santri serta rekening ponpes yang sudah resmi diblokir Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Ponpes Al Zaytun diduga mengajarkan ajaran agama yang menyimpang. Pemimpin Al Zaytun, Panji Gumilang dilaporkan terkait kasus dugaan penistaan agama.
Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan soal nasib santri Al Zaytun selanjutnya yang akan dibina Kemenag sesuai dengan visi dan misi pesantren.Dirinya berharap agar kegiatan-kegiatan terselubung yang tidak sesuai peraturan perundang-undangan ditiadakan.
“Tak boleh ada kegiatan terselubung dan penyisipan kegiatan-kegiatan yang tak sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” kata Mahfud seperti yang dikutip dari kanal Youtube Wapres RI pada Sabtu, 8 Juli 2023.
Mahfud juga meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) agar mendalami radikalisme NII dalam ponpes pimpinan Panji Gumilang itu.
Sementara itu Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan Ponpes Al Zaytun nantinya tidak dibubarkan, tetapi dibina. Ma’ruf menilai Al Zaytun sebaiknya dibina untuk meluruskan akidah dan pemahamannya. Agar pesantren tetap berjalan, namun harus sesuai dengan akidah.
Sebelumnya pemimpin Al Zaytun Panji Gumilang memberikan pernyataan yang cukup kontroversial, ia mengatakan Al-Qur’an bukan kalam Allah SWT, melainkan kalam Rasulullah dan juga mengajarkan tata sholat berjamaah yang mensejajarkan posisi antara jamaah perempuan dan laki-laki. (NN)
Editor : Ramdha Mawadda
Tambahkan Komentar