Readtimes.id– Debat kedua pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan dinilai belum menyentuh persoalan perempuan dalam pembangunan. Para pasangan calon bahkan dinilai tidak memandang isu perempuan sebagai isu lintas sektoral dalam pembangunan.
Hal ini diungkapkan aktivis perempuan dan anak, Husmirah. Menurutnya sejak segmen pertama hingga terakhir, permasalahan perempuan sangat minim bahkan nyaris tidak dibahas dalam mengurai tema debat yang membahas tentang ekonomi, infrastruktur dan tata kelola sumber daya alam.
“Padahal kalau bicara tentang pembangunan ekonomi, infrastruktur dan tata kelola sumber daya alam, kelompok perempuan adalah salah satu yang paling rentan,” ujar Direktur Program Institute of Community Justice Makassar tersebut pada Readtimes, Minggu 10 November 2024.
Husmirah juga mengungkapkan bahwa kedua paslon nampak tidak mempunyai data secara mikro terkait persoalan yang dihadapi perempuan dalam bidang ekonomi, infrastruktur dan tata kelola sumber daya alam.
Baca juga: Debat Kedua Pilgub Sulsel Dinilai Belum Menjawab Persoalan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
“Memang tadi ada data yang diperdebatkan , tapi tidak ada data tentang masalah perempuan secara mikro. Semua hanya dibahas secara umum, padahal isu perempuan dan anak itu memerlukan perhatian dan langkah konkret di Sulsel khususnya ketika menceritakan tiga tema yang dibahas tadi,” ujarnya.
” Misalnya data tentang persoalan perempuan di bidang ekonomi , data perempuan yang terdampak bencana krisis iklim di Sulawesi Selatan , data soal pembangunan infrastruktur yang belum ramah dan aman terhadap perempuan. Itu semua harusnya ada, ” tambahnya.
Hal ini menurut Husmirah memperlihatkan bahwa para pasangan calon belum menempatkan isu perempuan sebagai isu yang sifatnya lintas sektoral.
“Mereka nampaknya masih berpikir bahwa karena temanya ini bukan perempuan jadi isu tersebut tidak muncul. Ini kan sudut pandang yang keliru. Karena isu perempuan ini adalah isu lintas sektoral. Jadi apapun tema debatnya, jika paslon mempunyai perspektif gender, seharusnya persoalan perempuan itu bisa muncul dalam pembahasan apapun,” beber Husmirah.
Dia berharap ke depan masyarakat Sulsel dapat memilih pemimpin yang mempunyai perspektif pembangunan yang sifatnya inklusif yang ramah terhadap kelompok rentan, salah satunya kelompok perempuan.
“Intinya kita masih harus berjuang untuk mendapatkan pemimpin yang mempunyai perspektif pembangunan yang inklusif yakni ramah terhadap kelompok rentan salah satunya kelompok perempuan. Dan kita juga harus terus menyampaikan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok rentan kepada calon pemimpin Sulsel berikutnya,” lanjut Husmirah.
Debat kedua pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan yang digelar pada Minggu, 10 November 2024 merupakan debat terakhir para pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan di Pilkada Serentak 2024. KPU Sulawesi Selatan hanya menggelar debat publik dua kali. (OM)
Baca juga: Debat Kedua Pilgub Sulsel Diharapkan Bahas Isu Perempuan dan Anak secara Komprehensif
Editor: Ramdha Mawaddha
Tambahkan Komentar