RT - readtimes.id

Di Balik Vaksin Presiden

Readtimes.id — ” Kalau diminta oleh tim untuk menjadi yang pertama, saya siap” tutur orang nomor 1 di Indonesia itu, saat beberapa bulan menjelang kedatangan vaksin Covid- 19 di tanah air.

Dan kini waktu yang dinanti itu pun telah tiba. Vaksin buatan Tiongkok sebesar 3 juta dosis itu telah mendarat dengan selamat di Indonesia. Bahkan sudah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) segala.

Ini tandanya tak ada lagi alasan untuk menunda pemberian vaksin, semua perangkat telah siap. Tiba saatnya jutaan pasang mata rakyat Indonesia menjadi saksi atas janji Jokowi.

Bertempat di kompleks Kepresidenan, tanggal 13 Januari pukul 10.00 waktu Indonesia bagian barat , Presiden RI itu memberikan lengan kirinya untuk disuntik dengan Sinovac oleh dr Abdul Muthalib — perwakilan Tim Dokter Kepresidenan.

Para pakar pun sontak angkat bicara atas kesediaan mantan Wali Kota Solo itu untuk menjadi relawan pertama di Indonesia sekaligus di dunia, untuk mencoba vaksin yang diproduksi oleh negara pertama yang menularkan virus Covid-19 yang kini berakhir menjadi pandemi global. Salah satunya adalah pakar Komunikasi Publik dari Universitas Hasanuddin, Dr. Hasrullah, M.A

” Pesan di balik itu semua tak lain adalah untuk membangun kepercayaan atau legitimasi publik atas keamanan dan kehalalan vaksin Sinovac yang kini digunakan oleh pemerintah” Ujar Hasrullah

Pihaknya juga menjelaskan bahwa apa yang dilakukan Jokowi itu tak lain adalah bentuk komunikasi pemimpin yang tak hanya pandai memerintah dan banyak bicara melainkan juga terdepan dalam bertindak.

Ketika disinggung mengenai harapan atas kehadiran Sinovac di Indonesia, Hasrullah juga berharap agar nantinya kualitas vaksin yang diberikan oleh Presiden itu sama kualitasnya dengan yang diberikan kepada masyarakat. Menurutnya percuma ada vaksin jika kategori pemberiannya masih dibeda-bedakan.

Mengomentari terkait isu vaksin yang tidak aman dan haram, menurut dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ( FISIP) Unhas tak lain merupakan bentuk kegagalan pemerintah melalui Kementrian Kesehatan dalam mensosialisasikan bahan-bahan apa saja yang terkandung dalam vaksin, bagaimana cara membuatnya dan apa dampaknya ketika dikonsumsi oleh manusia.

Ona Mariani

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: