Readtimes.id—Makassar Biennale (MB), ajang seni rupa rupa dua tahunan berskala internasional di Kota Makassar, akan digelar lagi keempat kalinya pada 1 September-31 Oktober 2021.
Gelaran kali ini di enam lokasi yaitu Makassar, Pangkep, Parepare, Bulukumba (Sulawesi Selatan), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan Nabire (Papua).
Tahun ini, Tanahindie dan Yayasan Makassar Biennale sebagai pelaksana utama menetapkan subtema “Sekapur Sirih” mendampingi tema abadi “Maritim” pada pagelaran Makassar
Biennale 2021.
Istilah Sekapur Sirih sebutan untuk keramahtamahan mengunyah sirih pinang untuk menyambut tamu di Nusantara. Sekapur Sirih diharapkan dapat menjelma pintu menjelajahi simbol kekayaan dunia pengobatan alam Indonesia (fitofarmaka) sekaligus sebagai titik berangkat penjelajahan lebih luas yang berkaitan dengan kemungkinan-kemungkinannya
diekspresikan dalam dwimatra, trimatra, hingga tingkat yang lebih performatif.
Dalam rentangan waktu dua bulan, MB 2021 akan diisi dengan berbagai kegiatan yang akan berlangsung secara daring dan luring. Mulai dari pameran, lokakarya, simposium, edukasi publik, panggung pertunjukan, residensi seniman, magang, dan beragam aktivitas seni dan dialog yang menekankan pembelajaran bersama komunitas/warga dan para pelaku seni.
Seluruh kegiatan tersebut digelar menyesuaikan dengan aturan terbaru pemerintah terkait protokol kesehatan selama pandemi. Seluruh kegiatan MB di Makassar akan digelar di tiga lokasi berbeda, yaitu Kampung Buku,
Floom, dan Artmosphere Studio dan akan berlangsung pukul mulai 13.00 hingga 20.00 WITA.
Segala keputusan-keputusan artistik untuk MB 2021 ini dikurasi oleh tim yang terdiri dari Fitriani A. Dalay (Makassar) dan Pingkan Polla (Jakarta) selaku kurator, serta Aziziah Diah Aprilya dan Wilda Yanti Salam (Makassar) sebagai asisten kurator.
Selanjutnya, seluruh rangkaian program dan keberlangsungan acara ini terlaksana dengan dukungan dan kerja kolektif dari tim kerja di masing-masing 6 kota.
Kegiatan ini didukung oleh Dana Bantuan Internasional untuk Organisasi Pendidikan dan Kebudayaan 2021 dari Kementerian Luar Negeri Jerman, Goethe-Institut, dan mitra lainnya.
58 Komentar