Dewi Purnamasakty
Readtimes.id– Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin didampingi Moh. Ramdhan Pomanto, Wali Kota Makassar dan seluruh Forkopimda Kota Makassar, meninjau Tempat Pelelangan Ikan Daerah (TPID) Poetere pada Senin (16/10/23).
Bahtiar melakukan pengecekan harga ikan di TPID sehubungan dengan musim timur, di mana produksi ikan cenderung meningkat di September sampai Desember 2023. Hasilnya, ia memastikan harga stabil bahkan menurun sampai saat ini.
“Saya tadi cek harga-harga ikan yang berkontribusi terhadap inflasi kita, misalnya ikan kembung, ternyata malah harganya relatif lebih turun. Cuman satu yang stabil dan cenderung bertahan harganya itu adalah ikan bolu atau bandeng. Alhamdulillah yang lain-lain stabil,” jelas Bahtiar usai meninjau TPID Poetere Makassar, Senin, 16 Oktober 2023.
Sementara itu, Moh Ramdhan Pomanto menjelaskan, ikan sangat tergantung dengan cuaca namun berdasarkan data dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Makassar, harga ikan masih stabil.
“Dari data yang paling akurat dari ketua himpunan nelayan, ikan itu tergantung cuaca. Konsep keramba (rumah ikan) itu solusinya, karena itu tidak tergantung dengan cuaca lagi. Jadi konsep gubernur tentang rumah ikan itu harus didukung semua pihak, terutama nelayan,” ungkap Danny.
Potensi ikan khusus kebutuhan ekspor Sulsel masih stabil dan tersedia banyak. Termasuk ikan kerapu, tuna dan udang ronggeng. Ketua HNSI Makassar, HM Arsyad HB, mengaku, harga ikan di Makassar saat ini cenderung turun karena ikan dari seluruh kabupaten dan kota saat ini masuk di Makassar.
“Pada waktu tertentu dari musim timur, ikan-ikan sudah kelihatan dan itu sudah hukum alam, dikatakan inflasi karena keadaan cuacanya. Hampir seluruh ikan laut terpengaruh dengan cuaca, namun ikan bandeng itu susah untuk turun,” pungkasnya.
Semenjak dilakukan renovasi TPID, hampir separuh pedagang memilih menjual di luar dengan tenda seadanya. Dg Madi, seorang penjual ikan bolu dan nila mengaku, ikan bolu atau bandeng harga tidak pernah turun, bahkan cenderung naik setiap bulannya.
“Saya biasa ambil di sini, kemudian saya jual juga di sini, biasa saya ambil per boks 220 ekor per boks harganya sampai Rp600.000,” ucap Dg Madi. (TR)
Editor : Ramdha Mawadda
1 Komentar