RT - readtimes.id

Indeks Pembangunan Manusia 2021 Naik, Mengapa Disparitas Masih Ada?

Readtimes.id– Kabar baik datang dari kualitas pembangunan manusia Indonesia yang menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mengalami peningkatan tahun ini. 

Hal ini bisa dilihat dari skor Indeks Pembangunan Manusia (IPM ) nasional yang kini berada di angka 72,29 . Angka ini naik 0,35 persen dari tahun lalu yang berada di angka 71,94.

Patut diketahui selain ditopang oleh kenaikan peningkatan pengeluaran riil masyarakat yang tahun ini menjadi sebesar Rp 11, 16 juta per tahun dimana saat Covid-19 Tahun 2020 hanya sebesar Rp 11,01 juta , IPM tahun ini  juga dipengaruhi oleh kenaikan  dimensi lainnya, yakni pendidikan juga kesehatan.

Pada dimensi pendidikan misalnya, indikator rata-rata lama sekolah ( RLS ) penduduk umur 25 tahun ke atas, tahun ini mengalami peningkatan dari sebesar 8, 48 tahun menjadi 8,54 tahun.

Sementara itu pada dimensi kesehatan, angka harapan untuk hidup mencapai 71, 57 tahun lebih lama 0,10 tahun dibandingkan tahun sebelumnya.

Tidak Merata 

Kendati menunjukan arah perbaikan positif, persoalan yang dihadapi tahun ini masih sama dengan tahun – tahun sebelumnya yakni masih terjadinya disparitas antar Provinsi.

Hanya sebagian kecil provinsi yang menyatakan pertumbuhan di atas rata-rata nasional ( di  atas 0,35 ) .Sebanyak 27 Provinsi peningkatannya masih berada di bawah rata-rata nasional.

Adapun  yang paling mengkhawatirkan adalah provinsi yang selama ini memang berada di bawah pencapaian IPM. Diantaranya adalah Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat yang sejauh ini hanya mampu meningkatkan skor IPM di bawah 0,18 saat Covid belum beranjak dari Tanah Air.

Pakar Kebijakan Publik Universitas Hasanuddin,  Deddy T. Tikson, mengatakan tidak meratanya IPM erat kaitannya dengan ketimpangan ekonomi antar provinsi.

” Hal ini bisa dilihat dari kontribusi setiap Gross Domestic Product ( GDP) antar Provinsi terhadap GDP Indonesia, ” terangnya pada readtimes.id

Menurutnya hal ini disebabkan oleh   regional development atau pembangunan wilayah yang belum mendapatkan perhatian besar. Sementara dalam kajiannya regional development ini merupakan syarat untuk pemerataan pembangunan daerah.

” Di nasional, pembangunan regional atau wilayah  ini masih hanya sebatas diskusi, diseminarkan, dipidatokan,  namun dirumuskan menjadi sebuah kebijakan itu yang saya lihat  belum mendapatkan perhatian besar , ” tambahnya

Sehingga hal ini tidak akan mendukung peningkatan IPM sebuah provinsi meskipun secara nasional IPM naik.

Pihaknya bahkan menjadikan Sulawesi sebagai permisalan. Menurutnya dengan wilayah yang terbilang luas  disertai dengan sumber daya alam yang ada, ditambah jumlah penduduk yang lebih  sedikit dibandingkan dengan Jawa, seharusnya menjadikan Sulawesi sebagai wilayah yang masyarakatnya makmur 

” Namun kenyataanya di beberapa wilayahnya kan tidak. Dikarenakan itu tadi, regional development tidak jadi perhatian, ” tambahnya

Seperti yang diketahui dalam IPM tahun ini hanya Sulawesi Utara yang mencatatkan pertumbuhan di atas rata-rata nasional atau di atas 0,35. 

Lebih jauh menurut Deddy hal ini juga dipengaruhi oleh  kualitas kecerdasan sumber daya manusia di setiap daerah yang juga berbeda,sehingga berdampak pada pengelolaan sumber daya yang ada melalui sejumlah kebijakan yang telah disusun.

” Penggunaan anggaran dari otonomi daerah misalnya, jika kualitas sumber daya manusianya cerdas tentu akan mampu mengolah itu menjadi sebuah program kebijakan yang dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakatnya, ” ujarnya.

Capai Titik Optimum

Adapun mengomentari terkait beberapa provinsi yang yang pertumbuhan IPM -nya tahun ini berada di bawah rata-rata kendati pada dasarnya memang terbilang tinggi dalam pencapaian kualitas manusianya, menurut Deddy hal ini bisa terjadi karena provinsi tersebut telah mencapai titik optimum sehingga terkesan lambat.

” Misalnya saja angka harapan hidup di Jawa Barat itu titik optimumnya adalah  71, maka itu tidak bisa lagi diharapkan untuk menjadi  72 di tahun depan karena sudah mencapai  optimum tadi, ” terangnya 

Seperti yang diketahui DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sumatera Barat, Banten, Riau, Kepulauan Riau dan Bali  adalah beberapa daerah yang tahun ini pertumbuhan skor IPM masih di bawah rata-rata meskipun pada dasarnya pencapaian kualitas manusianya tinggi.

Ona Mariani

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: