RT - readtimes.id

Kartika Siti Aminah dan Sejarah Baru Basket Tanah Air

@Bimaperkasajgj

Readtimes.id– Seorang perempuan berjilbab cokelat nampak berdiri di pinggir lapangan. Sesekali ia memberikan arahan kepada para pemain yang tengah bertanding dalam lanjutan Indonesia Basketball League atau dikenal sebagai IBL. Pada sebuah momen, ia memberikan instruksi kepada Indra Muhammad, shooting guard DNA Bima Perkasa Putra yang bertinggi badan 189 sentimeter. Perbedaan tinggi badan terlihat demikian jomplang. Namun, keduanya bukan sepasang ibu dan anak, keduanya adalah pemain dan pelatih.

Per 30 Januari yang lalu, DNA Bima Perkasa Putra menciptakan sejarah. Setelah memecat Dean Murray yang gagal mempersembahkan kemenangan untuk timnya, manajemen tim yang berbasis di Jogjakarta tersebut menunjuk Kartika Siti Aminah sebagai pelatih kepala tim tersebut. Benar, mereka menunjuk seorang perempuan di liga basket putra tertinggi di Indonesia.

Kehadiran Coach Ika -sapaan akrab Kartika Siti Aminah- di tepi lapangan menjadi pemandangan menarik. Pasalnya, basket sebagai olahraga yang penuh kontak fisik kerap diibaratkan dengan maskulinitas. Bahkan, liga basket paling terkenal dunia seperti NBA saja masih belum memberikan tempat kepada seorang perempuan untuk menjadi pelatih kepala secara reguler.

Nama yang nyaris melakukan hal tersebut tentunya adalah Becky Hammon yang menjadi asisten pelatih di San Antonio Spurs. Meski sempat memimpin pertandingan timnya di beberapa kesempatan, ia tetaplah bukan pelatih utama dari tim pengoleksi 5 gelar juara tersebut.

Kehadiran pelatih Ika dan Becky Hammon di sebuah tim yang terdiri dari banyak lelaki bertinggi lebih dari 180 sentimeter tentunya bukan tanpa alasan atau gimik belaka. Keduanya ada karena kemampuan mereka, walau Becky Hammon belum bisa menjadi pelatih utama di tim putra, pelatih Ika sudah melakukannya.

Baca Juga: Shalika Aurelia Viandrisa, Jejak Pertama Pesepak Bola Putri Indonesia di Eropa

Penunjukan tersebut pun tidak serta-merta langkah panik atau sebuah operasi tambal sulam manajemen klub. Pasalnya, Ika memang merupakan mantan pemain semasa masih berkuliah di Universitas Gadjah Mada. Tidak hanya itu, ia pun sudah malang melintang di belantika basket nasional, baik di tingkat sekolah, universitas, maupun profesional.

Meski Bima Perkasa masih belum menunjukkan keperkasaannya musim ini, nyatanya coach Ika sudah menunjukkan bahwa seorang perempuan juga bisa mengemban tugas berat menjadi pelatih kepala di tim olahraga putra lewat 3 kemenangan perdana untuk tim asuhannya dalam 5 pertandingan saja.

Namun, mereka segera memperoleh hasil negatif lagi dalam 7 pertandingan terakhir. Sejumlah kekalahan Bima Perkasa pun tentunya bukan semata kesalahan dari sang pelatih utama. Hal tersebut sudah dibuktikan lewat kemenangan yang mereka peroleh sebelum sejumlah faktor membuat mereka tidak berhasil meraih hasil positif lagi.

Sejatinya, pelatih bukanlah tukang sulap yang bisa seketika mengubah performa tim dalam sekali simsalabim. Terlepas dari gendernya, pelatih tetap manusia biasa yang harus didukung manajemen dan juga pemain untuk mencapai performa impresif. Terlepas dari sejumlah hasil buruknya, Kartika Siti Aminah adalah sejarah baru dunia basket Indonesia.

Editor: Ramdha Mawaddha

Jabal Rachmat Hidayatullah

1 Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: