Readtimes.id– Komisi Pemberantasan Korupsi kembali menjadi perhatian publik setelah 75 pegawai dinyatakan tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK).
Sejumlah penyidik seperti Novel Baswedan, Ambarita Damanik, Giri Suprapdiono, Harun Al Rasyid sontak muncul di permukaan karena masuk dalam daftar nama-nama yang dinyatakan tidak lulus.
Tak ingin tinggal diam, mereka pun membeberkan kejanggalan selama proses seleksi. Alhasil, kasus-kasus besar yang merak tangani pun kembali banyak diungkap ke publik. Hal yang sejatinya mungkin tidak akan mereka lakukan ketika sedang bertugas karena berpotensi melanggar kode etik.
Pakar Hukum Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Rahman Syamsuddin dalam keterangannya kepada readtimes.id, menyoal sikap pegawai KPK di depan publik dalam merespon ketidaklulusan mereka. Menurut Rahman, seharusnya kisruh yang tengah dihadapi tersebut tidak ditanggapi dengan terburu-buru.
“Pada dasarnya memang kita memahami kondisi mereka, tetapi kalau bicara tentang etis dan tidak etis, menurut saya perwakilan dari 75 pegawai KPK terlalu cepat membuka diri ke publik,” ujarnya, Kamis (3/6/2021).
Menurut Ketua Prodi Ilmu Hukum UIN ini, seharusnya para pegawai mendiskusikan hal tersebut ke Dewan Pengawas terlebih dahulu karena pemberitahuan hasil TWK belum diumumkan.
Terkait sikap sejumlah pegawai KPK yang terlanjur membuka diri di hadapan publik, menurut Rahman, secara tidak langsung sikap tersebut dapat mempengaruhi proses penyidikan kasus korupsi yang belum selesai ditangani KPK. Apalagi mengingat beberapa pelaku yang saat ini tengah buron, tak menutup kemungkinan dapat menghapus jejak dan barang bukti yang ada.
Dengan kondisi demikian, perlu menjadi perhatian dan pertimbangan bagi para petinggi KPK terkait keberlanjutan status 75 pegawai tadi. Terlebih mereka adalah orang- orang yang mumpuni dalam mendukung penyelesaian perkara korupsi. Pun harus memastikan keberlangsungan penyelidikan kasus yang tengah berjalan, jangan sampai kisruh ini menjadi penyebab hilangnya sejumlah barang bukti yang tak kalah penting.
Tambahkan Komentar