Readtimes.id– Komisi VII DPR RI mendesak Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko untuk dicopot dari jabatannya. Hal tersebut disampaikan setelah rapat dengar pendapat Komisi VII dengan kepala BRIN.
“Komisi VII DPR RI mendesak pemerintah segera mengganti Kepala BRIN RI mengingat berbagai permasalahan BRIN tidak kunjung selesai,” sebut Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto pada Selasa, 31 Januari 2023.
Pada rapat dengar pendapat Komisi VII dengan kepala BRIN, Anggota DPR menyoroti besaran pagu anggaran BRIN yang mencapai Rp 6,3 triliun.
Selain menyoroti besaran pagu anggaran BRIN, anggota Komisi VII juga mempertanyakan sejumlah program dari BRIN, seperti Masyarakat Bertanya BRIN Menjawab (MBBM) dan Bantuan Riset Talenta Riset dan Inovasi (Barista).
Anggota Komisi VII Dyah Roro Esti Widya ikut menanggapi program MBBM BRIN. Ia mengapresiasi program tersebut sangat luar biasa. Namun, Ia menyebut ada celah antara alokasi anggaran program dengan kondisi di lapangan. Ia pun mempertanyakan ke mana anggaran tersebut.
“Kita ingin mempertanyakan justru bahwasanya dari anggaran yang sudah dialokasikan dengan anggaran yang telah teralokasikan, ada gap di situ. Anggaran itu diperuntukkan untuk apa?” kata Dyah Roro.
Sebelum gaduh di Senayan tersiar sebuah pemberitaan dari media yang mengungkit soal honor bagi Anggota DPR dan konstituennya di daerah lewat modus program Masyarakat Bertanya BRIN Menjawab (MBBM). Kendati demikian hal ini dibantah oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR Maman Abdurahman.
“Apa yang diberitakan oleh Tempo itu faktanya sangat sekali berbeda dengan kondisi real yang ada, karena hanya merujuk dari satu kejadian saja yaitu di provinsi Kalimantan Utara,” cetus politikus Partai Golkar itu seperti yang dikutip dari CNN Indonesia pada Selasa 1 Februari 2023.
Tambahkan Komentar