Readtimes.id — Penonton sepak bola kali ini cukup kecewa, setelah Portugal yang menjadi juara Euro 2016 harus takluk 1-0 atas Belgia pada babak 16 besar. Apakah karena Fernando Santos yang tidak menghadirkan Eder, sang pencipta gol penentu partai final kala itu?
Pada partai final Euro 2016, Portugal menghadapi tuan rumah Perancis di Stade De France. Pemain bintang Portugal, Cristiano Ronaldo tidak bermain penuh setelah mengalami benturan dengan Dimitri Payet. Ronaldo kemudian hanya memberikan semangat dari luar lapangan.
Eder yang saat itu berusia 28 tahun masuk di menit ke-79, menggantikan Renato Sanchez yang menjadi nominasi pemain terbaik Euro 2016. Tepat di menit ke-109 babak pertambahan waktu, pendukung Portugal bersorak setelah tendangan mendatar dari luar kotak penalti yang dilesatkan Eder tak mampu ditahan Hugo Lloris.
Gol Eder yang cukup dramatis menjadi penentu Portugal meraih gelar pertamanya di ajang Piala Euro. Nama Eder kemudian menjadi legenda, tanpa gol Eder bisa saja cerita Portugal juara berubah.
Lalu bagaimana Eder kini? Setahun setelah pergelaran Euro 2016, Eder dipinjamkan dari Lille ke Lokomotiv Moscow. Satu musim bersama Lokomotiv Moscow, Eder diangkat menjadi pemain permanen untuk Moscow.
Santos sebagai pelatih lebih melirik pemain muda yang sedang menggebu-gebu seperti Joao Felix, Andre Silva, dan Diogo Jota. Pelatih Portugal itu lebih melihat skill yang dimiliki pemain saat ini, bukan karena peristiwa yang lalu-lalu.
Eder yang menjadi pahlawan saat Cristiano Ronaldo cs mempersembahkan piala Euro pertamanya kini diasingkan pada pergelaran Euro tahun ini. Penyerang berusia 32 tahun itu terakhir masuk timnas saat Portugal menghadapi Luksemburg (17/11) di babak kualifikasi Euro pada 2019.
Hingga kini gol Eder masih terbayang bagi kiper Prancis, Hugo Lloris. Tanpa Eder, Portugal hanya bisa bermain imbang saat menghadapi Perancis di fase grup. Apakah ini karma bagi Portugal?
5 Komentar