RT - readtimes.id

Mahasiswa KKNT-113 Unhas Melakukan Pemetaan daerah rawan Longsor di Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab. Gowa

Readtimes.id– Mahasiswa KKNT-113 Unhas menyerahkan peta rawan bencana longsor kepada pihak pemerintahan Desa Tamalatea yang diterima langsung oleh kapala desa Tamalatea. Penyerahan ini berlangsung dengan singkat dan dari pihak jajaran pemerintahan desa juga menyambut dengan baik. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana tanah longsor yang kerap terjadi di wilayah tersebut, terutama saat musim hujan. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan papan informasi berisi peta rawan longsor di dusun Bellamoncong.

Program kerja ini dirancang berdasarkan hasil observasi di desa Tamalatea yang terdapat beberapa titik tanah longsor serta memiliki lereng curam dan kondisi lahan yang terjal. Hal tersebut menjadi salah satu alasan mahasiswa KKNT-113 2025 Desa Tamalatea untuk merealisasikan program kerja sesuai dengan disiplin ilmu yang digunakan baik secara teoritis maupun praktikal.

Salah satu alasan dibuatnya peta ini adalah geografi wilayah tersebut. Daerah ini memiliki banyak gunung berbatu dengan lereng yang relatif curam dan agak keras. Akibatnya, sebagian wilayah Desa Tamaratea rawan longsor.

Pembuatan peta rawan bencana longsor dibuat melalui aplikasi ArcGis. Pengambilan data dilakukan melalui website pemerintahan dan internasional yang meliputi data curah hujan, data kemiringan, data jenis tanah, data jenis batuan dan jenis tutupan lahan/penggunaan lahan. Hasil dari penelitian ini kemudian diolah menjadi peta kerawanan longsor yang dapat digunakan sebagai panduan bagi pemerintah desa dan warga dalam mengambil langkah mitigasi kedepannya.

“Kami berharap peta ini dapat membantu masyarakat lebih waspada terhadap daerah-daerah rawan longsor serta menjadi dasar dalam perencanaan tata ruang desa yang lebih aman,” ujar Faiz, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam program ini.

Program ini merupakan salah satu bentuk nyata dari pengabdian mahasiswa kepada masyarakat dan diharapkan dapat terus dikembangkan oleh generasi mahasiswa KKN berikutnya. Dengan adanya sinergi antara akademisi dan masyarakat, mitigasi bencana dapat dilakukan lebih efektif demi keselamatan bersama.

Jabal Rachmat Hidayatullah

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: