Readtimes.id– Maraknya aksi boikot terhadap produk yang terindikasi mendukung Israel disinggung dalam rapat kerja DPR RI pada Selasa (14/11). Padahal, beberapa produk tersebut merupakan konsumsi sehari-hari masyarakat Indonesia.
Anggota Komisi IX DPR RI Nur Nadhlifah menyebut boikot tersebut bisa berdampak terhadap penurunan produksi. Akibat hal tersebut, dikhawatirkan terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja.
“Kira-kira antisipasi apa yang diantisipasi Bu Menteri (Menaker Ida Fauziyah) dan jajarannya kalau terjadi boikot, otomatis kan produksi menurun, kemungkinan adanya PHK. Belum lagi yang sifatnya franchise, ini kan rentan dengan PHK. Ini antisipasinya seperti apa,” ujarnya dalam rapat kerja di DPR RI, Selasa (14/11).
Menanggapi pertanyaan itu, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meminta untuk tidak perlu khawatir. Menurutnya, masyarakat perlu memperhatikan keseimbangannya.
“Dampak dari boikot penggunaan, pembelian produk yang mendukung Israel saya kira ini adalah bentuk ekspresi kepedulian kita kepada saudara-saudara kita di Palestina. Namun perlu kita jaga bagaimana keseimbangannya agar tidak menimbulkan kekhawatiran seperti yang tadi disampaikan,”
ujar Ida.
Oleh karena itu, Kemnaker melakukan komunikasi secara intens dengan sejumlah perusahaan yang disebut punya afiliasi dengan Israel. Ia berharap masyarakat yang menggantungkan hidup di perusahan tersebut tidak terganggu.
“Tentu kita komunikasi intens dilakukan bu Putri, Dirjen PHI Jamsos dengan perusahaan-perusahaan yang berafiliasi dengan negara Israel dan sekutunya. Bu Dirjen ini komunikasi agar ekspresi itu tidak mengganggu kesempatan saudara-saudara kita yang kerja di perusahaan tersebut,” pungkasnya.
Editor: Ramdha Mawaddha
Tambahkan Komentar