RT - readtimes.id

Menekan Risiko Kematian akibat Omicron

Readtimes.id–  Kendati sejumlah penelitian mengatakan gejala Omicron lebih ringan dibanding Delta, namun tidak berarti varian ini  bisa diremehkan karena tetap berisiko kematian. Dari banyak kasus yang ditemukan, angka kematian didominasi kelompok rentan, lansia, serta mereka yang baru menerima vaksin dosis satu atau bahkan yang belum vaksin. 

Hal ini dijelaskan oleh Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Abdul Kadir, dalam konferensi pers virtual pada Kamis, 10 Februari 2022.

“Tetap berhati-hati dan waspada, (Omicron) itu tetap berbahaya bagi lansia, yang memiliki komorbid, belum divaksin, dan anak-anak,” terangnya. 

Data Kementerian Kesehatan periode 21 Januari sampai 8 Februari 2022 menunjukkan dari 487 pasien Covid-19 yang meninggal, 66 persen di antaranya belum divaksinasi lengkap . 

Oleh karenanya, pemerintah menghimbau masyarakat terutama kelompok rentan untuk mengikuti program vaksinasi, baik dosis primer maupun dosis lanjutan atau booster. Hal ini tidak lain untuk mengurangi risiko terburuk akibat terinfeksi yang telah dibuktikan secara ilmiah.

Baca Juga : Kebijakan Vaksin Booster dan Persoalan Teknis Vaksinasi yang Harus Dibenahi

Penelitian terbaru Kemenkes, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Indonesia, menunjukkan mereka yang sudah mendapatkan vaksin Sinovac dua dosis, pemberian vaksin booster setengah dosis mampu meningkatkan antibodi yang sebanding dengan dosis penuh.

Adapun khusus untuk vaksin booster, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menekankan bahwa  waktu terbaik untuk mendapatkan dosis booster adalah minimal enam bulan setelah menerima vaksinasi kedua.

Menurutnya lagi, apabila seseorang mendapatkan booster di bulan ke 6 sampai 9, maka antibodi yang diproduksi bisa sampai 12,5 sampai 88,9 kali lipat, tergantung merek vaksin booster yang digunakan.

Seperti yang diketahui saat ini pemerintah Indonesia menggunakan 6 merek vaksin untuk program vaksin booster, yaitu CoronaVac/Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, Zifivax, dan Sinopharm.

Baca Juga : Jangan Sampai Keliru, Begini Cara Memilih Vaksin Booster Covid-19

Kendati demikian, vaksin bukan satu-satunya cara untuk mengurangi risiko terburuk dari Omicron. Penerapan protokol kesehatan yang disiplin seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak juga perlu terus dilakukan.

Editor : Ramdha Mawadda

Ona Mariani

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: