RT - readtimes.id

Menyoal Aksi Debat Cawapres, Pengamat Politik Unhas: Indonesia Didirikan dengan Gagasan Bukan Gimik

Readtimes.id– Debat Pilpres yang digelar KPU pada Minggu (21/1/2024) malam jadi pembahasan di tengah masyarakat yang menyoal gaya debat para kandidat. Tak terkecuali juga mengundang berbagai komentar para pengamat politik.

Pengamat Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, Endang Sari menilai bahwa debat keempat Pilpres yang mempertemukan para Cawapres belum sepenuhnya menyajikan gagasan-gagasan yang dinantikan publik tentang permasalahan lingkungan.

Hal ini dibuktikan dengan ingatan publik belakangan yang pada akhirnya hanya berfokus pada gimik-gimik yang dilakukan Cawapres saat debat.

“Sayang sekali pembahasan tadi malam dipenuhi gimik yang sebenarnya tidak kita harapkan terjadi saat debat Pilpres. Karena bagaimanapun debat adalah pertaruhan isi kepala dan kapasitas dan kompetensi yang ada, kita menunggu itu,” jelas Endang pada Readtimes, Senin 21 Januari 2024.

Sejatinya Kata Endang, debat Pilpres keempat harusnya menampilkan gagasan para calon mengenai persoalan dampak lingkungan secara spesifik dari proyek nasional seperti IKN, masyarakat adat yang jadi korban modernisasi, pembangunan yang merampas hak-hak masyarakat, dan bukan gaya debat yang pada akhirnya menjadi kontroversi. Seperti yang belakangan menyoroti Cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka.

Dosen FISIP Unhas ini juga menyayangkan jika gaya debat yang demikian menjadi strategi paslon untuk merebut perhatian publik.

“Pastinya sangat disayangkan ketika itu dijadikan sebuah strategi, karena lagi-lagi harus ditekankan debat ini adalah debat calon pemimpin bangsa. Yang tadi malam Itu adalah perdebatan menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia, bukan perdebatan anak SD dengan kebenaran versi diri masing-masing, ” tambah Endang.

Menurutnya, para paslon bisa mencontoh founding fathers dalam menyuarakan gagasannya tanpa terbatasi dengan perbedaan usia.

“Mereka tidak membawa siapa junior atau senior. Tapi yang dilihat adalah bobot gagasannya. Kita tahu siapa Syahrir, kita tahu bagaimana kualitas Moh. Hatta saat menggaungkan kemerdekaan Indonesia, Soekarno muda dengan Indonesia menggugat. Saya kira kita seharusnya generasi muda belajar bahwa Indonesia ini didirikan dengan gagasan bukan dengan gimik,” pungkas Endang.

Editor: Ramdha Mawaddha

Jabal Rachmat Hidayatullah

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: