RT - readtimes.id

Menyoal Posisi NU dan Kontestasi Para Nahdliyin

Readtimes.id– “Sebagai organisasi keumatan yang telah mengambil posisi dalam arena politik praktis,  Nahdlatul Ulama (NU) seharusnya tidak hanya berbicara tentang persoalan moderasi agama dan NKRI Harga Mati, melainkan juga sektor lainnya yang mewadahi banyak kepentingan umat,” terang Ketua Lembaga Ta’lif Wa Nasyr (LTN) NU Sulsel, Syamsurijal Ad’han pada readtimes.id

Hal ini menyoal muktamar NU yang dikabarkan segera digelar Desember mendatang yang dirangkaikan dengan pemilihan nakhoda NU yang baru. 

Menurut pria yang juga aktif sebagai peneliti Balitbang Agama Makassar ini, momentum muktamar NU harusnya  tidak sekadar ruang penentuan pemimpin baru, melainkan ruang adu gagasan antar kader untuk mengevaluasi langkah organisasi selama ini untuk dijadikan acuan pengurus berikutnya. 

“Ke depan figur pemimpin NU harus berani berbicara tentang bagaimana  pemanfaatan teknologi sebagai ruang dakwah baru untuk kemudian bisa  masuk  juga di sektor lain,” terangnya. 

Ke depan NU tidak cukup hanya menghadirkan kadernya dalam pembicaraan isu-isu kebangsaan atau moderasi agama melainkan  ekonomi, lingkungan hidup, juga kebudayaan. Ini penting selain untuk turut andil dalam  mendorong kebijakan untuk  kepentingan umat, juga membendung gerakan-gerakan kelompok keagamaan tertentu yang berpotensi memecah belah persatuan. 

“Diskursus semacam ini sebenarnya sudah ada di tokoh-tokoh muda NU, namun masih sebatas kultural belum struktural untuk kemudian ditindaklanjuti menjadi sebuah aksi yang serius,” terang pria yang akrab disapa Rijal ini. 

Terkait kebudayaan misalnya, menurut Rijal hal ini bisa dimulai dengan menjadikan Lesbumi (Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia ) di NU menjadi lembaga otonom. Tujuannya agar menjadi ruang atas lahirnya karya-karya dari tokoh NU yang dapat mempengaruhi wacana publik, baik itu melalui film atau pun karya-karya sastra lainnya. 

Hal ini ke depan harus mendapatkan ruang di muktamar yang rencana akan digelar di Bandar Lampung tersebut. 

Patut diketahui terkait calon Ketua Umum PBNU sendiri,  sejauh ini setidaknya sudah ada beberapa nama yang dikabarkan akan maju. Seperti KH Said Aqil Siradj, Ketua PBNU periode sebelumnya, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, KH Marzuki Mustamar, KH Hasan Mutawakkil Alallah,  dan KH Yahya Cholil Staquf.

Baca Juga : GP Ansor Harapkan Regenerasi Ketua Umum PBNU dalam Muktamar Mendatang

Ona Mariani

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: