Readtimes.id– Segenap penonton yang hadir tersentak melihat Yeremia Rambitan terjatuh dan mengerang sakit saat melawan ganda Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik dalam lanjutan babak 8 besar Indonesia Open.
Perasaan takut yang awalnya muncul di hati para penggemar kemudian berubah menjadi haru saat melihat Yeremia tetap berkomitmen melanjutkan pertandingan meski dengan kondisi kaki yang sudah telanjur cedera. Meski berusaha tegar, kakinya tidak bisa diajak berkompromi, Yere dan pasangannya Pramudya, dipaksa menyerah dari sang lawan.
Setelah pertandingan, Yere sudah tidak sanggup bangkit lagi. Aaron Chia dan Soh Wooi Yik mendekati sang lawan diikuti pelatihnya yang tidak lain adalah mantan pebulutangkis andalan Indonesia, Rexy Mainaky.
Baca juga: Tiga Laga PSM Makassar
Setelah dilakukan MRI, akhirnya diketahui bahwa ligamen krusiat anterior (ACL) sang pemain mengalami robek hingga 50 persen. Hal ini pun membuat sang atlet harus menepi setidaknya lebih dari tiga bulan. Bahkan, bisa saja pemulihannya lebih lama.
Cedera ACL sendiri menjadi momok menakutkan bagi para atlet. Letaknya yang krusial membuat cedera ini bisa mengganggu performa atlet, bahkan meski sudah benar-benar sembuh sekalipun. Tidak jarang, cedera ini juga bisa menjadi penyebab munculnya cedera yang lain. Tidak sedikit atlet yang terpaksa pensiun karena sulit menemukan performa terbaiknya setelah mengalami cedera ini.
Nyatanya, kasus cedera ACL ini tidak hanya menimpa Yeremia saja. Ada beberapa atlet bulutangkis yang pernah berurusan dengan cedera ini, seperti Ribka Sugiarto, Nandini Putri Arumni, Bellaetrix Manuputy, hingga Maria Kristin.
Baca juga: Tak Sekadar Fisik, Jadi Atlet Butuh Mental!
Pada kasus Bellaetrix, cedera yang ia dapatkan di 2015 ini menjadi salah satu penyebab penurunan drastis karier peraih medali emas SEA Games 2013 ini. Meski bisa mengganggu karier atlet, ada beberapa kasus juga di mana seseorang bisa bangkit setelah menderita cedera ini, seperti yang terjadi pada seorang Maria Kristin Yulianti, salah satu tunggal putri erbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
Mendapat cedera ACL pada 2005, Maria Kristin masih sempat bangkit untuk meraih medali perunggu Olimpiade 2008. Meski begitu, tubuhnya pada akhirnya tetap tidak bisa diajak berkompromi hingga ia putuskan pensiun di 2012.
Berdasarkan penjelasan dari laman resmi PBSI, Yeremia tidak memerlukan operasi dan hanya akan menepi untuk pemulihan cederanya. Meski demikian, Yeremia tetap harus bersabar dan berhati-hati, mengingat cedera yang dideritanya termasuk parah, sehingga berpotensi mengganggu permainannya. Lekas pulih Yere!
Editor: Ramdha Mawaddha
470 Komentar