Readtimes.id– Piala AFC akan menjadi tantangan tersendiri bagi PSM Makassar musim ini. Para punggawa Juku Eja sendiri berangkat ke Kuala Lumpur dengan dua tiket di tangan, tiket ke ibukota Malaysia itu sendiri dan tiket babak gugur Piala Presiden.
Meski harus menunggu hingga peluit akhir pertandingan Arema Malang melawan Persikabo 1972, lolosnya pasukan Bernardo Tavares dari babak grup patut disyukuri. Pasalnya, hasil tersebut bisa menjadi modal berharga bagi tim berjuluk Juku Eja sebelum berhadapan dengan Kuala Lumpur City FC, Jumat malam, 24 Juni 2022.
Pertandingan malam ini akan menjadi sangat penting untuk menentukan langkah PSM di turnamen ini. Pasalnya, hanya ada 4 tim dari 3 grup yang bakal berlaga di babak semifinal zona ASEAN. Juku Eja sendiri tergabung dalam grup H bersama dengan Kuala Lumpur City FC dan Tampines Rovers dari Singapura.
Hanya ada 1 tiket lolos otomatis yang bakal diperebutkan oleh ketiga tim. Hal ini menyebabkan laga melawan tim asal Malaysia tersebut seakan menjadi laga hidup mati bagi pasukan Bernardo Tavares, mengingat format kompetisi yang hanya menggunakan konsep home tournamen, sehingga setiap tim akan bertemu lawan sekali untuk memperebutkan tiket lolos ke fase gugur. Berarti, PSM hanya punya 2 jatah pertandingan pada babak gugur kali ini.
Hasil baik yang diperoleh Juku Eja di Piala Presiden kemarin bisa saja menjadi modal bagus tim kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan tersebut. Namun, hal tersebut tidak serta menjadi garansi bagi PSM untuk mengatasi perlawanan tim Malaysia tersebut. Pasalnya, dari tiga pertandingan yang dilakoni PSM di babak grup Piala Presiden, mereka hanya mampu memasukkan 1 gol saja.
Buruknya sektor serangan PSM bisa saja menjadi sisi lemah. Apalagi, jika PSM malah kebobolan terlebih dahulu pada pertandingan nanti. Namun, aspek yang sama juga menjadi kelemahan Kuala Lumpur City FC. Meski berada di peringkat kelima klasemen sementara Liga Super Malaysia, anak asuh Bojan Hodak hanya mampu ceploskan 16 gol dari 10 pertandingan yang dilakoninya.
Kehadiran Safee Sali di kubu Kuala Lumpur City FC bisa saja menghadirkan pengalaman dan kepemimpinan bagi tim asal Malaysia. Namun, lemahnya sisi bertahan mereka juga bisa menjadi ajang pembuktian bagi seorang Everton Nascimento yang kian diragukan.
Kemenangan melawan Kuala Lumpu City FC adalah harga mati bagi PSM Makassar jika ingin melenggang ke babak selanjutnya. Pertandingan yang hanya dilakukan 2 kali oleh PSM seharusnya bisa menjadi alasan untuk tidak memberi ruang bagi kesalahan. Setelah keterpurukan musim lalu, sudah waktunya PSM bangkit kembali, setelah Piala Presiden membuat tersenyum, saatnya piala AFC menjadi ajang untuk bersorak. Ewako PSM!
Editor: Ramdha Mawaddha
Tambahkan Komentar