Readtimes.id– Kehidupan penulis perempuan usai menikah pada faktanya mempengaruhi proses kreatif mereka dalam menelurkan karya. Peran istri sekaligus ibu tidak hanya menuntut mereka pandai mengelola waktu, tapi juga emosi sehari-hari untuk terus berkarya.
Hal itu diceritakan Ratih Kumalasari, Raisa Kamila dan Cyntha Hariadi dalam sesi diskusi The Mother Writer di Makassar International Writers Festival (MIWF) pada, Jumat 24 Mei 2024.
Ratih Kumalasari mengungkap betapa tidak gampang sebagai penulis perempuan melepaskan diri dari nama besar pasangannya ketika menikah, apalagi jika pasangan mereka menekuni profesi yang sama.
“Identitas itu seolah melebur. Padahal sebelum dengan Eka Kurniawan, saya juga penulis. Lemari kami mungkin sama, namun bacaan kami sungguh berbeda. Eka dengan gayanya, saya juga dengan gaya saya ketika berkarya,” ucap Ratih.
Penulis buku “Gadis Kretek” ini juga mengungkapkan bahwa memutuskan tetap menulis setelah menikah, perempuan harus mendapat dukungan dari lingkungannya, terutama pasangan. Karena menurutnya profesi yang satu ini membutuhkan waktu untuk sendiri lebih banyak ketika mulai memutuskan berkarya tanpa harus merasa bersalah karena telah meninggalkan tugas domestik seperti mengurus rumah dan keluarga.
Hal ini juga diungkap oleh Raisa, dia dan pasangannya yang berprofesi sebagai seniman membuat keduanya harus berdiskusi persoalan waktu dalam mengurus rumah dan kebutuhan anggota keluarga yang lain.
“Misalnya seminggu saya tidak akan ngapa-ngapain dan hanya berfokus berkreativitas, begitu pun dia akan ada waktunya dia juga mengambil waktu untuk dirinya dalam memikirkan karyanya dia. Dan itu harus dibicarakan di awal agar tidak ada yang dikorbankan,” ujar Raisa Kamila.
Cyntha Hariadi juga mengungkapkan hal yang sama bahwa dukungan ekosistem itu sangat dibutuhkan oleh penulis perempuan untuk terus menelurkan karya, kendati perannya bertambah yakni menjadi ibu dan istri.
Lingkungan yang mendukung menurut Cyntha akan membuat perempuan juga bisa mengelola emosi. Karena menurutnya pekerjaan menulis yang berhubungan dengan sisi emosi itu yang sering terlupakan. Menurutnya, perempuan tidak mempunyai banyak waktu untuk dirinya sendiri setelah menikah, semua fokusnya akan beralih ke keluarga, oleh karenanya dia membutuhkan dukungan.
Editor: Ramdha Mawaddha
Tambahkan Komentar