Readtimes.id– Rencana mengganti Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan robot seperti yang diungkap Jokowi pada November 2019 kini nampak terealisasi. Provinsi Jawa Barat salah satu daerah yang mulai menerapkan kebijakan tersebut.
Hal ini diakui Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang melakukan rotasi 400 PNS di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan mengganti mereka dengan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
“Akibatnya ada 400 PNS yang harus saya ‘geser’. Itu karena dia dulu cuma input,” terangnya seperti yang dilansir dari Antara Selasa (21/12).
Menurut pria yang akrab disapa kang Emil ini, ada lima proses pembangunan di Jabar yang dalam tiap tahapannya pasti melalui proses input. Inilah yang kemudian mulai memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan. Adapun 400 PNS yang semula memperkerjakan hal- hal yang sifatnya rutinitas kini beralih ke pekerjaan dinamis.
Patut diketahui selain melakukan rotasi, Ridwan Kamil juga melakukan mutasi kepala dinas dengan menggunakan sistem dan kecerdasan buatan.
“Jadi kami punya sistem komputer yang menilai objektif PNS di Jabar, setiap ada lowongan, komputer menominasikan tiga terbaik dilihat dari kapasitas dan integritasnya. Saya tinggal melantik tanpa harus tanya jawab dan lain sebagainya,” ucapnya.
Ridwan Kamil mengatakan kehadiran kecerdasan buatan ini juga tidak lain untuk mempercepat proses birokrasi yang telah dilakukan secara bertahap di dalam pemerintahan.
Perlunya Standar Kompetensi Jabatan
Menyoal penggantian PNS dengan teknologi robot juga sebelumnya pernah disinggung dalam Diskusi Publik Strategi Akselerasi Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi Berbasis Merit dalam Mewujudkan ASN Berkelas Dunia.
Pada diskusi yang digelar pada akhir November lalu, Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Lembaga Administrasi Negara (LAN) Agus Sudrajat mengatakan, bahwa sebelum ke arah penggantian tenaga ASN oleh AI, penting untuk kementerian maupun lembaga negara menyusun standar kompetensi jabatan terlebih untuk transformasi ASN dari struktural ke fungsional.
Ini penting mendorong adanya pengembangan kompetensi di kalangan ASN agar tidak tertinggal jauh dengan kecanggihan teknologi.
Selain itu penting juga guna menghadirkan ASN yang bisa beradaptasi dan memanfaatkan teknologi untuk mempercepat proses kerja mereka.
701 Komentar