Readtimes.id – Perusahaan game dunia seperti panen raya sejak pandemi Covid-19. Newzoo, konsultan bisnis gim dan olahraga elektronik, menyehutkan pemasukan industri game di tengah pademi tahun 2020 mencapai 174,9 miliar dollar AS. Jumlah ini meningkat dari 147 miliar dollar AS pada 2019 atau naik 19.6%.
Activision Blizzard (ATVI) mengatakan game Call of Duty telah terjual lebih banyak dari Call of Duty seri sebelumnya. Perusahaan mencatatkan laba 1.52 miliar dollar AS pada kuartal I tahun lalu. Angka itu naik 21 persen dari pencapaian tahun 2019 pada periode yang sama.
Tak jauh beda, Electronic Art (EA) dengan penjualan FIFA, Madden, NFL, The Sims 4, juga panen semenjak tren masyarakat yang lebih pilih di rumah ketimbang beraktifitas di luar. Meski tak sebanyak Blizzard, EA mampu meningkatkan penjualan 12%.
Play Station dari Sony juga sukses mengumpulkan laba bersih di semester I tahun 2020 sebesar Rp 96,6 triliun. Laba Sony naik 103,8 persen dibanding tahun sebelumya.
Ninetendo bahkan lebih “gila” lagi. Laba tahunannya naik 41 persen dari tahun lalu sejak masa pandemi. Game Animal Crossing yang jadi biang kenaikan itu terjual lebih dari 13 juta unit pada minggu pertama sejak diluncurkan.
Ketua Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Aptiknas) Jatim Okky Tri mengatakan lonjakan laba para produsen game itu akibat kebijakan paembatasab aktivitas sosial. Di beberapa negara bahkan diterapkan kebijakan lock down paling rendah 14 hari. Orang-orang butuh hiburan selama di rumah.
“Di masa pandemi, orang banyak melakukan aktifitas di dalam rumah, khususnya yang menjalankan Work From Home (WFH), School From Home (SFH), ataupun activity from home,” ujarnya dalam Online Seminar Solution oleh Kadin Isntitute, (3/11/2020) lalu.
Sementara itu, dari laporan analitik mobile App Annie, aplikasi game di App Store dan Okay Store telah diunduh sebanyak 64 miar kali, atau mengalami kenaikan 5% dari total unduhan tahun lalu.
Penjualan game digital selama masa covid-19 masih tercatat rekor penjualan tertinggi sepanjang sejarah. Hingga Maret 2020 saja, jumlah uang yang dihabiskan untuk membeli aplikasi game online sebanyak 10 miliar dollar AS, atau 155 triliun rupiah.
Tambahkan Komentar