RT - readtimes.id

PLN Salurkan Bantuan Rp983 Juta Ke Enam Provinsi di Pulau Sulawesi

doc.ANT

Readtimes.id–PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi melalui program PLN Peduli menyalurkan dana program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) sebesar Rp938 juta ke enam provinsi di Pulau Sulawesi.

“Dari jumlah tersebut, sekitar 42 persen diantaranya masuk ke dalam program Bantuan Sosial dan Pengentasan Kemiskinan,” kata Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi PT PLN (Persero) UIP Sulawesi Nur Akhsin di Makassar, seperti yang dilansir dari laman berita Antara.

Selain Bantuan Sosial dan Pengentasan Kemiskinan, PLN UIP Sulawesi masih memiliki 4 program untuk penyaluran TJSL yaitu Bantuan Pelestarian Alam/Peduli Lingkungan, Bantuan Social dan Pengentasan Kemiskinan, Bantuan Pendidikan/Pelatihan, Bantuan Pengembangan Fasilitas Umum/Fasilitas Sosial dan Bantuan Saran Ibadah & Kegiatan Keagamaan.

“Penyaluran program Bantuan Sosial dan Pengentasan Kemiskinan ini, mengingat di masa pandemi seperti sekarang, banyak usaha yang sangat membutuhkan untuk dapat bertahan,” kata Nur Akhsin.

Oleh karena itu, lebih dari 42 persen dari total bantuan difokuskan untuk pengentasan kimiskinan. Termasuk PLN UIP Sulawesi salurkan sekitar Rp400 juta untuk bantu 13 UMKM yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Gorontalo, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara.

Pemberian alat kerja, pelatihan dan pemberian modal merupakan bentuk bantuan yang diberikan oleh PLN kepada 13 UMKM.

Selain itu, lanjut dia, sektor wisata, sektor industri rumah tangga, dan sektor pertanian merupakan tiga sektor UMKM yang menjadi program prioritas PLN UIP Sulawesi, ketiga sektor usaha tersebut harus masuk ke dalam ring satu pada pekerjaan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan (PIK).

Hal itu dibenarkan Kepala desa Lampoko di Kabupaten Barru Sulsel Budiman.
Dia mengatakan pihaknya telah menerima 2 unit traktor senilai Rp90 juta dari PLN untuk membantu kelompok tani di Desa Lampoko.
Bantuan tersebut dinilai sangat meringankan petani dalam mengelola lahan pertanian. Bantuan yang diterima mendorong petani di Desa Lampoko menjadi lebih produktif dalam mengelola lahan kurang lebih 8,2 hektar tanah bisa digarap oleh para petani yang awalnya hanya 4,5 ha.

Sebagai gambaran dari hasil olahan lahan itu, satu hektar tanah bisa menghasilkan 14 ton bawang merah dengan harga jual berkisar Rp13 ribu – Rp17ribu per kilogram.

Dengan demikian dalam satu hektar tanah dapat menghasilkan Rp238 juta. Jika ditotal dengan 8,2 hektar maka sekitar Rp1,9 miliar dihasilkan dalam satu kali panen.

“Jadi satu tahun kita dapat memanen dua kali bawang merah total dalam satu tahun bisa mencapai Rp3,8 miliar, yang awalnya Rp1,2 miliar naik menjadi sekitar Rp1,6 miliar berkat bantuan dari PLN,” ujar Budiman.

Sumber : ANTARA

Ona Mariani

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: