Readtimes.id– Suara peluit akhir ketika Indonesia berhasil merebut emas basket SEA Games dari Filipina rasanya masih terdengar dan bergema di telinga. Kegembiraan yang kemarin bergemuruh di Thanh Try Gymnasium, Hanoi, seakan berpindah ke Istora Senayan. Pemicunya, kemenangan Indonesia atas Arab Saudi pada laga perdana Piala Asia FIBA.
Basket memang tidak pernah menjadi olahraga nomor 1 di Indonesia. Bahkan untuk sekadar menggeser popularitas bulutangkis saja, rasanya tidak mungkin. Namun, terlepas dari kurang pamornya olahraga bola keranjang ini di Indonesia, ia tetap bisa menjadi salah satu alasan masyarakat Tanah Air untuk berpesta.
Bermain di hadapan pendukung sendiri, Indonesia yang berada di ranking 91 FIBA, harus berhadapan dengan peringkat 79 dunia, Arab Saudi. Pada laga terakhir kedua negara, Merah Putih harus mengakui keunggulan negara Semenanjung Arab. Namun, kali ini, situasinya sudah berbeda.
Dua nama yang sebelumnya tidak turun pada pertandingan terakhir melawan Arab Saudi, Marques Bolden dan Andakara Prastawa sukses tampil luar biasa dalam pertandingan yang berkesudahan dengan skor 80-54 untuk Indonesia. Keduanya sukses menyumbang total 42 angka, lebih dari setengah total poin Indonesia.
Setelah berhasil menumbangkan raksasa basket ASEAN, Filipina, Indonesia menginjakkan kaki pada tahap yang lebih tinggi dan lebih sulit kali ini, Piala Asia FIBA. Meski lolos berkat status tuan rumah, Indonesia tentu tidak ingin tampil sebagai penggembira semata walau punya peringkat FIBA terburuk kedua dari 16 negara yang berlaga.
Satu kemenangan yang diraih kali ini memang tetap dihitung sebagai satu kemenangan saja. Namun, capaian ini tetap patut dirayakan. pasalnya, berbeda dengan olahraga yang mengharuskan kita menendang bola, turnamen kali ini mempersyaratkan para partisipan babak gugur, setidaknya adalah tim peringkat ketiga dari grupnya.
Terlepas dari hasil melawan Yordania da Australia nanti, kemenangan Indonesia ini bisa saja menjadi kunci yang meloloskan ke babak selanjutnya. Bukan hanya kemenangan yang bakal dicatat, selisih 26 angka yang diciptakan pemain Indonesia juga bisa menjadi salah satu alasan Merah Putih melaju untuk memperebutkan tiket menuju Piala Dunia FIBA nanti.
Meski tiket ke babak playoff sudah hampir pasti di tangan, misi meraih satu kemenangan lagi tetap menjadi sesuatu yang penting. Bukan hanya untuk mendapat lawan yang lebih mudah di babak playoff, kemenangan menghadapi negara dengan peringkat dunia lebih tinggi tentu saja akan meningkatkan kepercayaan diri Brendan Jawato dan kolega.
Satu misi telah berhasil diselesaikan, walau melawan Yordania jelas lebih sulit dari melawan Arab Saudi, bukan berarti peluang menang menjadi sirna. Indonesia boleh kalah 25 angka pada pertandingan terakhir, tetapi pengalaman menang melawan Arab Saudi bisa menjadi momentum luar biasa bagi Indonesia. Jika kita mampu kalahkan Filipina yang berperingkat 33 FIBA, maka menang atas negara dengan peringkat 39 dunia, bukanlah omong kosong.
Editor: Ramdha Mawaddha
Tambahkan Komentar