Readtimes.id– Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin menggelar sharing Session Kepala Daerah sebagai rangkaian dari Dies Fisip Unhas ke-63 pada Senin, 13 Mei 2024.
Hadir sebagai pembicara yakni Gubernur Kalimantan Utara, Bupati Bone periode 2013-2023, Pj Gubernur Papua Barat Daya , Pj Bupati Buol, Walikota Gorontalo dan Bupati Luwu Utara.
Pembicara pertama Penjabat Gubernur Papua Barat Daya menyampaikan pengalamannya sebagai sosok yang berlatar belakang akademisi dalam memimpin daerah baru yang dimekarkan.
” Papua itu didirikan dengan tiga hal yaitu pemerintah, agama dan adat. Sebagai pemimpin saya harus mengelola tiga hal ini untuk membangun Papua khususnya bagian barat daya,” ujar Mohammad Musa’ad di hadapan mahasiswa–mahasiswa Unhas.
Dosen Universitas Cenderawasih ini juga menyampaikan beberapa programnya seperti pemberian tunjangan langsung untuk para lansia setiap bulan dan memberikan suntikan modal untuk para pemuda di Papua untuk berwirausaha.
Selanjutnya ada Bupati Bone dua periode, Andi Fahsar M Padjalangi yang menceritakan tentang bagaimana dirinya yang berlatar belakang birokrasi menjadi Kepala Daerah dengan penduduk terbesar di Sulawesi Selatan.
Menurutnya penting seorang calon kepala daerah mempunyai jaringan yang luas untuk menambah posisi tawar dan memudahkan jalan kepemimpinannya.
Selanjutnya Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang, yang memiliki latar belakang Polisi menceritakan pengalamannya mengunjungi seluruh daerah di Kalimantan Utara untuk bertemu masyarakat.
” Saya hanya berpesan pada anak-anakku, penting hukumnya pemimpin untuk bertemu rakyat langsung untuk mengetahui kebutuhan mereka,” ujarnya.
Sementara itu dengan latar belakang politisi, Walikota Gorontalo, Marten A. Tahap,mengungkapkan bahwa dalam membuat kebijakan seorang politisi harus paham dua hal yakni content of policy dan context of Policy
” Ya sebagai politisi terkadang kita harus membuat kebijakan yang tidak sesuai dengan anjuran teori di bangku kuliah. Tapi terkadang itu harus diambil juga karena masyarakat butuh,” ujar Marten
Selanjutnya Penjabat Bupati Buol M. Muhlis,menceritakan bagaimana dirinya yang latar belakang birokrasi memimpin daerah yang mempunyai ragam persoalan.
Dia juga memaparkan tentang kebijakan Kabupaten Buol yang kini menaruh perhatian pada kesehatan dan pendidikan. Hal ini dilakukannya dengan kerjasama swasta dan Universitas Hasanuddin.
Pembicara terakhir, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, menceritakan bagaimana isu perempuan juga menjadi isu yang berhasil mendudukannya menjadi Kepala Daerah.
Menurut dia pemetaan isu menjadi penting ketika seseorang ingin terjun di arena politik.
Sementara itu Ketua Panitia Dies Natalis Fisip Unhas ke 63, Endang Sari mengungkapkan bahwa acara ini sengaja dirancang untuk memberikan sudut pandang lapangan bagi mahasiswa.
” Terkadang apa yang di lapangan itu tidak seperti yang ada di kampus, maka pada kesempatan ini kami harap mahasiswa bisa belajar dari pengalaman para alumni,” pungkasnya.
Editor: Ramdha Mawadha
Tambahkan Komentar