Readtimes.id– Shin Tae-yong sampai saat ini masih dipercaya melatih Timnas Indonesia meskipun hanya mempersembahkan runner-up Piala AFF 2020. Sebagai pelatih profesional, Shin Tae-yong kadang memiliki strategi dan keputusan di luar dugaan dalam membangun timnya, dan itu sudah dilakukan sejak meniti karier sebagai pelatih.
Sebelum datang ke Indonesia, Shin Tae-yong cukup diminati beberapa klub. Tawaran tidak hanya datang dari Timnas Indonesia, namun ia juga mendapat tawaran besar melatih klub asal Liga Super China, Shenzen FC.
Jika ingin dibandingkan dalam ukuran harga, Shenzen berani mengeluarkan dana sebesar USD 3 Juta atau setara Rp. 43,1 Miliar per tahun sedangkan Timnas Indonesia hanya mampu menyodorkan USD 1 juta atau setara 14,3 Miliar. Secara tidak terduga mantan pelatih Timnas Korsel itu lebih memilih Timnas Indonesia yang berani mengontraknya hingga empat tahun dibanding Shenzhen dengan durasi satu tahun.
Hal menarik dari Shin Tae-yong sebagai pelatih adalah gaya melatihnya yang tidak terlalu monoton dalam membangun tim. Ia mampu beradaptasi dengan kondisi tim dan lawan yang akan dihadapi. Kadang Shin secara mengejutkan tidak memasukkan pemain yang ia bawa dalam konferensi pers masuk dalam starting line-up.
Baca juga : Hadapi Putaran Kedua Liga 1 & AFC Cup, PSM Makassar Rekrut Pemain dan Pelatih Asing
Pelatih asal Korea Selatan itu bukanlah pengatur strategi biasa, kariernya yang cukup melejit sejak menjadi pemain bola membuktikan kualitasnya patut diperhitungkan. Sebelum melatih Timnas Indonesia, Shin banyak mempersembahkan prestasi untuk Timnas Korea Selatan sejak ia bergabung di tahun 2014.
Prestasi Shin Tae-yong selama menjadi pelatih Timnas ialah berhasil membawa Timnas Korsel U-23 lolos ke partai final Piala Asia U-23 2016, mendampingi Korsel Juara EAFF Championship 2017, dan mengantar Son Heung-Min bersama Korsel lolos ke Piala Dunia 2018.
Bersama Timnas Indonesia, Shin Tae-yong banyak membuat perubahan dari segi strategi dan pemilihan pemain. Shin cukup jeli dalam menentukan siapa yang pantas masuk dalam skuadnya. Selain itu strategi Shin sulit ditebak karena sering melakukan perubahan.
Dalam ajang Piala AFF kemarin, Shin mampu mengatasi kendala beberapa pemain yang belum bisa bergabung karena masih ditahan klubnya. Seperti Egy Maulana Vikri yang baru bergabung di pertengahan kompetisi, tapi Shin mampu mengatasinya dengan pemain lain berkat kecerdasannya memilih tim.
PSSI percaya Shin Tae-yong mampu membentuk karakter bermain Timnas Indonesia menjadi lebih baik. Timnas Indonesia memiliki jadwal padat tahun ini seperti FIFA Match day, Piala AFF U-23, Sea Games, Kualifikasi Piala Asia, dan Asian Games.
Editor : Ramdha Mawaddha
Tambahkan Komentar