
Readtimes.id– Rancangan Undang-Undang Kesehatan sebentar lagi memasuki tahap pengesahan pada Rapat Paripurna DPR RI. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengaku tidak keberatan jika RUU Kesehatan mendapat respons penolakan dari beberapa pihak.
Dikutip melalui podcast Sekretariat Kabinet RI pada Minggu, 3 Juli 2023, Budi Gunadi Sadikin memaparkan jika penolakan RUU tersebut muncul karena banyak ‘pemain’ yang terlibat.
Budi juga menambahkan RUU Kesehatan ini dibuat dengan pertimbangan Covid-19 dan diinisiasi oleh DPR. Disisi lain, UU Kesehatan yang berlaku di Indonesia sudah tertinggal dengan negara lain.
“Bisa dirasakan, saya ngomong dengan banyak ‘pemain’, banyak dokter, banyak perawat. Gap kita dengan luar negeri jauh katanya, itu sebabnya orang Indonesia berobat ke luar negeri,” paparnya.
Budi menyampaikan jika RUU Kesehatan ini telah disiapkan sejak Desember 2022 lalu dengan melibatkan masyarakat. Kemudian disosialisasikan pada agenda Public Hearing oleh pemerintah sejak Februari hingga akhir April 2023.
Dalam rentang waktu tersebut, Kemenkes telah menggelar sebanyak 150 kegiatan yang mengundang 1.200 institusi, 7.000 tamu undangan dan memperoleh 6.000 masukan yang dipertimbangkan.
Ketidakpuasan sejumlah pihak terhadap RUU Kesehatan menurut Budi adalah sebuah kewajaran dalam diskusi dan demokrasi.
Ia memberikan contoh bahwa tidak semua saran dapat diterima, hanya yang masuk akal yang dapat disaring.
“Ada yang merasa, saya kasih seratus masukan tidak semuanya diterima, ya wajar. Kami juga lihat, dari seratus hanya 50 yang masuk akal, DPR lihat yang masuk akal hanya 40. Diskusi pun terjadi,” ucapnya.
Editor : Ramdha Mawadda
*HI
1 Komentar