Readtimes.id– Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Deni Irvani mengungkapkan terjadi penurunan terhadap dukungan kelompok pemilih kritis kepada PDI Perjuangan (PDIP) dalam kurun waktu tiga tahun.
Hal itu diketahui berdasarkan survei terakhir yang dilakukan SMRC pada 18-19 April 2023 lewat sambungan telepon. Sebanyak 831 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi dan screening.
Menurut Deni, jumlah pemilih kritis ini sekitar 80 persen dari total populasi pemilih nasional. Dengan menggunakan metode random digit sampling (RDD), margin of error survei diperkirakan kurang lebih 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
“Ada garis berwarna merah yaitu tren dukungan kepada PDI Perjuangan dalam jangka yang panjang, survei April 2020 sampai April 2023 terlihat ada penurunan dukungan terhadap PDI Perjuangan di kelompok pemilih kritis. Dari 23,1 persen di April 2020 menjadi 16,1 persen di April 2023,” ujar Deni saat memaparkan hasil survei dalam konferensi pers secara daring, Selasa (25/4).
Survei ini menunjukkan PDIP sebagai satu-satunya partai politik penghuni parlemen yang mengalami penurunan dukungan dari kelompok pemilih kritis.
Untuk Partai Gerindra, survei ini memperlihatkan ada peningkatan dukungan sebesar 2,5 persen dari kelompok pemilih kritis.
“Kita lihat Gerindra dari 9,2 persen di 2020 sekarang menjadi 11,7 persen. Perubahannya tidak terlalu besar di bawah tiga persen,” imbuhnya.
Deni melanjutkan Partai Golkar menjadi satu-satunya partai politik di parlemen yang mendapat dukungan signifikan dari kelompok pemilih kritis, yakni dari 5,1 persen pada April 2020 menjadi 8,7 persen pada April 2023.
Masih dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, dukungan kelompok pemilih kritis untuk PKB mengalami peningkatan. Dari 4,2 persen di April 2020 menjadi 6,1 persen di 18-19 April 2023.
“Perubahannya di bawah dua persen dan tidak terlalu besar, tidak sebesar pada Golkar,” kata Deni.
Berikut hasil survei lengkap dukungan kelompok pemilih kritis terhadap sembilan partai politik di parlemen dalam tiga tahun terakhir.
- PDIP: Dari 23,1 persen turun menjadi 16,1 persen.
- Gerindra: Dari 9,2 persen naik menjadi 11,7 persen.
- Golkar: Dari 5,1 persen naik menjadi 8,7 persen.
- PKB: Dari 4,2 persen naik menjadi 6,1 persen.
- PKS: Dari 3,6 persen naik menjadi 4,4 persen.
- Demokrat: Dari 3 persen naik menjadi 5,1 persen.
- NasDem: Dari 3,4 persen naik menjadi 4,9 persen.
- PAN: Dari 1,4 persen naik menjadi 1,6 persen.
- PPP: Dari 0,8 persen naik menjadi 2,3 persen.
“Sehingga kita bisa simpulkan dari sembilan partai politik yang ada di parlemen yang ada perubahan signifikan adalah PDI Perjuangan dan Golkar. PDI Perjuangan cenderung turun dari kelompok pemilih kritis, sedangkan Golkar cenderung mengalami penguatan,” ungkap Deni.
Tambahkan Komentar