Readtimes.id–Bongkar hasil tangkapan nelayan tiap hari menjadi rutinitas masyarakat nelayan pulau Tarupa yang kembali dari aktivitas melaut.
Tim media readtimes.id menyempatkan melakukan liputan terhadap nelayan yang melakukan bongkar hasil tangkapan nelayan pemanah yang baru kembali melaut di wilayah Taka Lamungan yang merupakan lokasi penangkapan nelayan pemanah desa Tarupa.
Nelayan pemanah berangkat dari sore hari ke lokasi Taka lamungan dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam perjalan, atau jaraknya berkisar 3 mil dari pulau tarupa. Adapun Lama penangkapan dilakukan semalaman dan baru pulang pada pagi hari.
Hasil tangkapan nelayan pada hari itu berkisar 300 kilogram dengan jumlah nelayan 15 orang menggunakan dua kapal. Adapun jenis hasil tangkapan antara lain ikan kakatua “lacukang” , katambak, sunu, kakap, cumi, sotong, kerapu, tiko-tiko dan Malela.
Jumlah Tangkap tiap nelayan berbeda-beda, paling sedikit jumlah 5 kilogram dan paling tertinggi 35 kilogram. Tutur haji Usdar atau yang biasa di sapa dengan haji Uddang sebagai pengumpul hasil tangkapan nelayan Tarupa.
Berebut Lokasi Tangkapan
Ditengah berkurangnya penggunaan alat tangkap ilegal, muncul persoalan baru di Tarupa yakni perselisihan antar nelayan desa Tarupa dan nelayan yang berasal dari luar desa yang mana di picu dengan alat tangkap dan lokasi tangkapan seperti yang kemudian dijelaskan oleh Muspian Kepala Desa Tarupa pada readtimes.id
Menurutnya nelayan luar desa sering melakukan aktivitas penangkapan ikan di Taka Lamungan dan Taka gantarang dimana merupkan lokasi tangkap warga Desa Tarupa
Pun yang semakin membuat geram masyarakat setempat, nelayan luar desa juga menggunakan alat tangkap yang lebih modern seperti alat tangkap “samba” atau jaring dengan panjang mencapai 1000 m dan melakukan penangkapan di lokasi nelayan tarupa yang menggunakan panah sebagai alat tangkapnya dimana tentu hasilnya lebih sedikit ketimbang penggunaan samba
” Jika sudah seperti itu maka untuk mengakhiri perselisihan tak jarang saya kemudian turun tangan dengan memberikan teguran kepada nelayan yang sudah memasuki wilayah tangkap kami, ” ucap Muspian
Lebih jauh selain melapor ke Kepala Desa tak jarang warga juga melakukan koordinasi kepada kepala pos taman nasional Taka Bonerate Wilayah 1 tarupa untuk melakukan peneguran kepada nelayan luar untuk menghindari konflik berkepanjangan
Baca Juga : Metode Smart Patrol di Tarupa
1 Komentar