RT - readtimes.id

Unhas Kukuhkan Guru Besar Bidang Antropologi Budaya dan Elektronika Sistem Digital

Readtimes.id– Universitas Hasanuddin kembali menyelenggarakan Rapat Paripurna Senat Akademik terbatas dalam rangka upacara Penerimaan Jabatan Guru Besar dari Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Rapat dimulai pukul 09.00 Wita secara luring terbatas di Ruang Senat Akademik Unhas, Lantai 2 Gedung Rektorat, Kampus Tamalanrea, Makassar, Jumat (01/07).

Guru besar yang dikukuhkan yakni:

  1. Prof. Dr. A. B. Takko Bandung, M.Hum., sebagai guru besar ke-448 dalam Bidang Ilmu Antropologi Budaya, Fakultas Ilmu Budaya, lahir di Tanru Tedong pada 31 Desember 1965.
  2. Prof. Dr. Ing. Faizal Arya Samman, yang dikukuhkan sebagai guru besar ke-449 pada Bidang Ilmu Elektronika dan Sistem Digital, Fakultas Teknik, lahir di Makassar 5 Juni 1975.

Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada kedua profesor. Penambahan guru besar merupakan kebanggaan karena menunjukkan peningkatan kapasitas pengajar yang semakin terlihat dan kuat guna menjamin kualitas pembelajaran.

Unhas akan memberi ruang secara optimal bagi para guru besar menghasilkan karya melalui dana bantuan. Menurut Prof JJ, gelar profesor bukan hanya sebatas gelar paripurna. Akan tetapi menjadi gerbang untuk berkarya.

“Profesor Unhas yang terbanyak di Indonesia harus diimbangi dengan karya. Kita harus memastikan hukum alam berlangsung normal, dimana jika jumlah profesor banyak otomatis karya yang dihasilkan juga banyak. Unhas akan terus berbenah diri, kita harapkan dengan sumber daya yang dimiliki, peran dan kontribusi yang diberikan kepada Indonesia juga semakin besar,” jelas Prof. JJ.

Sebelumnya, telah dilakukan pidato pengukuhan hasil penelitian yang dilakukan oleh dua guru besar.

Dalam pidatonya Prof. Dr. A. B. Takko Bandung, M.Hum menyampaikan pidato mengenai “Karakter Maritim: Sawerigading Meraih Cita dan Cinta Tinjauan Antropologi Sastra”. Beliau menjelaskan bahwa pergerakan dan aktivitas kehidupan manusia seyogyanya di desain, khususnya dalam membangun peradaban suatu perguruan tinggi yang berkarakter maritim memerlukan desain model sebagai rekayasa sosial budaya yang holistik.

Prof. Takko mengatakan melalui karya sastra dapat dirumuskan suatu model pergerakan menuju suatu peradaban yang unggul salah satunya model pembentukan karakter maritim pada model perahu welenrengnge. Perahu ini berhasil membawa Sawerigading beserta rombongan dari tanah bugis sampai ke tanah Cina. Dalam pelayarannya mengarungi samudera, mereka senantiasa sukses dan berjaya. Meskipun tidak sedikit ada rintangan dan tantangan dalam perjalanan memperlihatkan karakter maritim.

“Mengubah perilaku seseorang atau sekelompok orang memerlukan waktu yang cukup. Akan tetapi, dengan skenario tahapan yang terprogram dan teregulasi akan terwujud karakter maritim. Model ini berasumsi bahwa apa yang selalu didengar, dilihat, dibaca, dikaji, diperbincangkan dan dilakoni akan merasuk kedalam diri setiap orang sadar atau tidak. Sehingga dapat mengubah dan membentuk model karakter kediriannya,” jelas Prof. Takko.

Sementara itu pada kesempatan yang sama Prof. Dr. Ing. Faizal Arya Sammanmemaparkan hasil penelitiannya berkaitan dengan “Jaringan On-Chip sebagai Pondasi dalam Mewujudkan Sistem Komputer Digital Mutakhir dan Inovatif”. Beliau mengatakan, kecepatan operasi yang tinggi dan tingkat konsumsi daya yang rendah merupakan fitur paling penting bagi pengguna gadget elektronik.

Ia menjelaskan, dengan tingkat konsumsi daya yang rendah, maka konsumen akan jarang untuk melakukan proses pengisian ulang baterai listrik. Sementara itu, perangkat lunak dari gadget elektronik semakin cepat berkembang dan menuntut adanya perangkat keras komputer digital yang berkinerja tinggi dan menjamin berjalannya aplikasi mulus tanpa menimbulkan proses loading dan running yang dapat membuat jenuh para pengguna.

“Ada banyak bentuk topologi jaringan on-chip yang dapat dikembangkan dalam chip tunggal seperti bentuk topologi jaringan cabang pohon (tree), topologi jejaring jala-jala, topologi torus, jejaring kupu-kupu, dan sebagainya. Di antara semua topologi, salah satu yang menjanjikan adalah jaringan mesh yang memiliki keuntungan spesifik,” jelas Prof. Faizal.

Pada jaringan on-chip dengan topologi lebih spesifik seperti mesh planar, sebuah terminal dari setiap core router akan terhubung dengan sebuah prosesor. Sementara itu, terminal-terminal lain akan terhubung dengan core router yaitu pada sisi kiri dan kanannya, serta jalur ganda pada sisi atas dan bawahnya.

Dengan struktur seperti itu, jaringan mesh memiliki tingkat skalabilitas lebar pita komunikasi yang sangat baik dan memudahkan penerapan routing data secara adaptif yang lebih spesifik.

Kegiatan Rapat Paripurna Senat Akademik dalam rangka Upacara Penerimaan Jabatan dua Guru Besar dari Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) berlangsung lancar dan hikmat hingga pukul 11.00 Wita.

Editor: Ramdha Mawaddha.

Nihlah Qolby

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: