Al-Mu'minReadTimes.id– Belum munculnya kejelasan jadwal Liga dari pihak penyelenggara sepak bola Indonesia membuat supporter dan pemain sepak bola harus lebih bersabar merasakan euforia pertandingan. Perencanaan dimulai kembali pada bulan November 2020 digagalkan karena terkendala izin keramaian dari pihak mabes Polri.
Penundaan Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 Indonesia sudah berjalan selama 8 bulan. Pihak kepolisian tidak mengeluarkan izin dikarenakan situasi Covid-19 serta akan digelarnya Pilkada serentak.
Banyak pemain sepak bola Indonesia sangat menyayangkan sikap dari pihak kepolisian yang menunda keberlanjutan Liga. Seperti halnya yang di ungkapkan oleh Zulkifli Syukur selaku pemain senior PSM Makassar
“dalam hal ini saya lebih menyoroti polri sebagai pemegang hak dalam memberi perijinan, sampai sekarangpun saya belum paham kenapa polri belum juga memberikan izin untuk kembali di gelar lanjutan liga sedangkan segala persyaratan sudah di penuhi oleh liga dan semua klub terkait protokol kesehatan”
Jika sepak bola Indonesia tetap akan dilanjutkan dimasa pandemi ini kita bisa saja meniru Liga-liga Eropa yang menerapkan pertandingan tanpa penonton, ataupun Drive in football seperti yang dilakukan di Superliga Denmark.
Zulkifli Syukur juga mengomentari terkait Pemilu yang bisa mengakibatkan keramaian hingga membuka kluster Covid-19 yang baru dan sepak bola yang harusnya bisa tetap berjalan tanpa harus mengumpulkan keramaian.
“Sedangkan di satu sisi pilkada yg notabene menimbulkan keramaian dan selalu melanggar protokol bahkan di bolehkan dan terkesan mereka menutup mata. Makanya untuk saat ini kita hanya bisa berharap dengan polri agar bisa berlaku adil untuk seluruh rakyat Indonesia termasuk sepakbolanya”
Sepak bola dan Pemilu seakan-akan menjadi suatu perbandingan yang menitik beratkan disisi pemilu saja. Masyarakat juga merindukan euforia sepak bola bukan hanya euforia pemilu
Tambahkan Komentar