Jabal Rachmat Hidayatullah
Readtimes.id– Tak terasa, Piala Dunia 2022 Qatar sudah mendekati akhir. Kini, tersisa 4 tim yang akan memperebutkan trofi ajang empat tahunan tersebut. Pada laga pertama, Argentina bakal berhadapan dengan Kroasia di Lusail Stadium.
Jelang laga ini, Argentina lebih diunggulkan ketimbang lawannya. Hal ini tidak terlepas dari kehadiran salah satu pemain terhebat sepanjang masa, Lionel Messi. Laga ini menjadi sangat penting bagi La Pulga -julukan Messi- yang kemungkinan besar bakal mengakhiri karier piala dunianya pada turnamen kali ini, mengingat usianya yang sudah menginjak 35 tahun.
Hal yang sama juga berlaku untuk LM10 lain di kubu seberang, Luka Modric. Pada usianya yang ke-37 tahun, turnamen kali ini kemungkinan besar bakal jadi perpisahan bagi pemain terbaik Piala Dunia 2018 tersebut. Ia akan jadi sosok sentral yang tidak hanya mengatur ritme permainan timnya, tetapi juga aktif membantu pertahanan skuadnya.
Walau tak diunggulkan, Kroasia bukan berarti tidak memiliki peluang untuk kalahkan La Albiceleste. Walau hanya sekali memenangkan pertandingan di waktu normal sepanjang turnamen, Vatreni -julukan tim nasional Kroasia- mampu menunjukkan performa yang mengesankan sepanjang turnamen dengan korban terakhirnya, Brasil yang harus meringis di menit akhir pertandingan.
Pasukan Zlatko Dalic terbukti selalu berhasil keluar dari situasi sulit, seperti kemasukan terlebih dahulu oleh gol cepat Alphonso Davies saat kontra Kanada, mereka merespons dengan membalas 4 gol. Di babak gugur, mereka juga berhasil lolos dengan menyamakan kedudukan terlebih dahulu dari Jepang, sebelum menuntaskan laga di adu penalti.
Pola yang sama kembali terulang saat mereka menyingkirkan favorit juara dari Amerika Selatan, Brasil. Tertinggal lewat gol Neymar di akhir tambahan waktu pertama, Kroasia berhasil cetak gol lewat Petkovic serta memulangkan Brasil di babak tos-tosan.
Di sisi lain, Argentina beberapa kali dipaksa ketar-ketir jelang akhir laga. Saat tumbang dari Arab Saudi di laga pembuka, pasukan Lionel Scaloni tak bisa berbuat banyak setelah perwakilan Asia tersebut membalikkan skor jadi 2-1. Walau sempat tampil meyakinkan saat bersua Meksiko dan Polandia, masalah yang sama kembali terlihat saat babak gugur.
Hadapi Australia di 16 besar, La Albiceleste hanya mampu meraih kemenangan tipis. Bahkan, mereka terpaksa membuat sang kiper, Emiliano Martinez bekerja sangat keras jelang peluit akhir berbunyi.
Situasi genting di penghujung laga kembali dirasakan Argentina saat hadapi Belanda. Jika mereka bisa selamat dari gempuran Australia di pertandingan sebelumnya, anak asuh Scaloni dipaksa memasuki babak adu penalti setelah Van Dijk dan kolega samakan kedudukan di menit-menit akhir. Beruntung, melalui pemilihan eksekutor yang tepat dan kegemilangan Martinez, mereka bisa lolos ke babak 4 besar.
Sejatinya, Argentina punya skuad yang lebih mumpuni ketimbang tim Balkan. Namun, jika berkaca pada bagaimana mereka menghadapi situasi genting, La Albiceleste bisa saja tersungkur jika tak bisa menyelesaikan laga di waktu normal. Apalagi, dari dua edisi Piala Dunia terakhir, Kroasia sudah lakoni 6 pertandingan di babak gugur.
Satu-satunya kekalahan yang mereka derita datang dari kurun waktu 90 menit saat final Piala Dunia 2018 kontra Perancis. Sisanya, mereka mampu tuntaskan dengan kemenangan di tambahan waktu dan adu penalti. Sehingga, cara terbaik untuk bisa memastikan kemenangan buat Argentina adalah dengan mencetak setidaknya dua gol lebih dulu dari Kroasia.
Jadi, siapa yang bakal bisa melangkah ke babak puncak dan menjadikannya sebagai kado perpisahan termanis untuk karier LM10-nya? Timnas Argentina untuk Lionel Messi atau Kroasia untuk Luka Modric? Jangan lupa saksikan pertandingannya pada Rabu, 14 Desember 2022, pukul 3 dini hari waktu Indonesia tengah.
Editor. Ramdha Mawaddha
1 Komentar