Readtimes.id– Piala dunia adalah milik Eropa dan Amerika Selatan.
Demikian lah salah satu pemikiran umum jika berbicara tentang ajang empat tahunan ini. Hal itu tidak terlepas dari juara piala dunia yang berasal dari dua benua tersebut. Bahkan, hanya ada tiga negara selain dari benua Eropa dan Amerika Selatan yang pernah capai semifinal turnamen ini, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan terbaru Maroko.
Sebagai salah satu dari tiga negara yang mendobrak tradisi semifinal piala dunia, Maroko jelas mendapat simpati dan dukungan yang melimpah setelah menyingkirkan dua nama yang lebih diunggulkan yakni Spanyol dan Portugal.
Pertemuan tim berjuluk Singa Atlas dengan kedua negara besar sepak bola tersebut seakan memutar ulang kenangan abad ke-16 dan ke-19, ketika Maroko dijajah oleh dua negara tersebut. Begitu pun pertandingan yang berlangsung pagi nanti di mana Maroko kembali bertemu dengan Perancis, perputaran takdir yang membawa mereka kembali ke awal abad 20, ketika negeri maghribi jadi koloni Prancis.
Jika dahulu pertarungan keduanya berlangsung di Casablanca, kali ini Stadion Al Bayt yang akan menjadi saksi sejarah pertemuan kedua kubu.
Bagi Maroko, laga kali ini adalah sebuah pernyataan kepada dunia bahwa tim Afrika juga bisa. Walau terbilang miskin gol, Maroko sejatinya bisa sangat efektif dalam memaksimalkan peluang yang diperolehnya. Kemampuan tersebut didukung dengan sistem pertahanan yang dibangun secara solid oleh sang pelatih, Walid Regragui.
Alih-alih menumpuk pemain secara membabi buta dan andalkan kehebatan Yassine Bounou di bawah mistar, tim Singa Atlas bisa meminimalisir tembakan yang mengarah ke gawang mereka. Tercatat, hanya ada 1,4 tendangan tepat sasaran yang mengarah ke gawang mereka sepanjang turnamen. Bahkan, meski tembakan berhasil dilakukan lawan, ada sosok sang kiper yang sigap menahan gempuran. Maka tidak mengherankan jika mereka baru kebobolan satu angka lewat gol bunuh diri Nayef Aguerd.
Pertahanan yang alot dan disiplin dari Maroko akan jadi ujian bagi eksplosivitas lini serang Perancis yang tampil hebat dengan andalkan kuartet lini depannya, Olivier Giroud, Kylian Mbappe, Ousmane Dembele, dan Antoine Griezmann. Sayangnya, Noussair Mazraoui, Nayef Aguerd, dan Romain Saiss yang merupakan bek utama Maroko terancam tidak tampil karena alami cedera.
Meski demikian, sistem pertahanan kokoh yang mereka terapkan tidak semata bergantung pada kemampuan individu. Semuanya bergantung pada kedisiplinan lini belakang Singa Atlas sembari mencari celah.
Penasaran dengan siapa yang bakal bersua dengan Argentina di babak final nanti? Mari saksikan duel kedua tim pada Kamis, 14 Desember 2022 jam 3 dini hari waktu Indonesia Tengah.
Editor: Ramdha Mawaddha
Tambahkan Komentar