Nada pesimis kebangkitan industri otomotif datang dari Presdien Direktur Adira Finance, Hafid Hadeli, pada konferensi pers 3 November 2020 lalu.
“”Kita perlu waktu di atas dua tahun untuk bisa tumbuh kembali atau paling tidak tiga tahun lagi, lah,” katanya.
Otomotif memang salah satu sektor paling babak belur dihajar pandemik virus corona sepanjang 2020. Lesunya pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat yang anjlok menjadikan mobil baru adalah pilihan kesekian di daftar belanja mereka.
Dari data Gaikindo per September 2020, penjualan mobil baru kelas penumpang turun 48% dibandingkan tahun 2019. Di kelas mobil komersil turun hingga 41%. Penjualan motor baru juga sama; turun 40% menjadi 2,9 juta unit saja.
Bagaimana dengan vaksin?
Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra menilai kehadiran vaksin belum tentu menjadi solusi untuk membangkitkan kembali gairah industri otomotif. Menurutnya, butuh kesabaran setidaknya sampai tahun 2023 untuk bisa menyamai penjualan di tahun 2019.
Kendati demikian, Amelia tak memungkiri ada peningkatan penjualan bulan Juli hingga September 2020, sejak penjualan terjuan bebas paling dalam di bulan Mei. Di September, penjualan mobil mencapai 48.555 unit. Angka itu sudah naik 30,2% jika dibandingkan pencapaian bulan Agustus. Memang masih kecil. Karena di periode yang sama tahun 2019, penjualan bisa mencapai 80.000 unit dalam sebulan.
“Ini penurunan luar biasa. Tetapi kondisi seperti ini perlahan-lahan mulai membaik,” ungkapnya.
Optimisme yang sama juga disampaikan Direktur Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin, Taufiek Bawazier, meski pandemi belum bisa dipastikan berlalu atau tidak.
“Kita optimis untuk meningkatkan industri otomotif dan bisa dilihat kini sudah mulai tumbuh meski tidak seperti situasi sebelum masa pandemi,” katanya.
Menariknya, Inventure pernah melakukan riset soal perspektif masyarakat tentang penggunaan mobil pribadi. Sebesar 82.9% mengatakan menggunakan mobil pribadi akan lebih aman. Tak heran jika 53.1% responden mengatakan akan membeli mobil jika vaksin telah diproduksi dan berhasil. Dari angka itu, 55.6% memilih akan membeli mobil bekas jika belum ada kepastian kondisi ekonomi kedepan.
1 Komentar